Kepala BPPSDMP Kementan: SDM Pertanian Kunci Tingkatkan Produksi & Produktivitas

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kepala BPPSDMP Kementan: SDM Pertanian Kunci Tingkatkan Produksi & Produktivitas
SMKPPN SEMBAWA: Kabadan Dedi Nursyamsi mengatakan ada tiga faktor pengungkit produktivitas yakni inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, peraturan perundangan dan kearifan lokal serta SDM pertanian.

Sukabumi, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berupaya untuk menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman krisis pangan global dan perubahan iklim ekstrim yang belum usai.
 
Tak hanya soal  peningkatan produktivitas pertanian semata, menjaga stabilitas harga pangan di pasaran menjadi tantangan bagi insan pertanian saat ini.

Untuk itu, Kementan telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian dengan  mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki baik sumberdaya alam [SDA] maupun sumberdaya manusia [SDM] serta memanfaatkan teknologi mutakhir, mekanisasi dan korporasi dari hulu hingga hilir.

Fokus Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam satu tahun masa jabatannnya adalah memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti pada dan jagung sesuai arahan Presiden, untuk menekan impor agar dapat mencapai swasembada pangan.

"Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, dan kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor, kita harus ekspor," ujarnya.

Mentan Amran Sulaiman mengungkapkan optimisme bahwa dalam dua sampai tiga tahun ke depan, Indonesia akan kembali mencapai swasembada pangan, terutama dalam produksi padi dan jagung.

"Kita optimis bahwa target peningkatan produksi pertanian dapat tercapai seperti yang pernah dilakukan pada tahun 2017  dan  2021 yang lalu", tegas Amran.

Amran mengatakan  swasembada yang pernah diraih harus kembali  dicapai dengan melanjutkan program-program yang baik. Salah satunya, Kementan menargetkan produksi beras pada tahun 2024 mencapai 35 juta ton, meningkat dibanding tahun 2023 saat ini berjumlah 31 juta ton.

Di sisi SDM, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] terus melakukan  kegiatan Pembinaan Petani dan Penyuluh Pertanian di berbagai wilayah di Indonesia dan penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung.

Kementan juga sudah mempermudah petani dan penyuluh untuk membantu peningkatan produksi padi dan jagung. Terbaru, menghapuskan kartu tani untuk mempermudah petani memperoleh pupuk bersubsidi digantikan dengan Kartu Tanda Penduduk [KTP].

"Petani dan penyuluh harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan. Krisis pertanian akan menjadi krisis politik dan membuat pemerintah sulit berkembang, karena itu kita harus jaga bersama," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi pada kegiatan Evaluasi Kinerja BPPSDMP tahun 2023 dengan tema ´Kesiapan SDM Pertanian Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung´ yang berlangsung di Lido, Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu [27/12] mengatakan Kementan berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha.

"Oleh karena itu, salah satu program utama Kementan dalam menjamin produktivitas, kontiyuitas dan ketahanan pangan adalah penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian millenial hingga 2024," katanya.

Tantangan yang semakin kompleks, kata Dedi Nursyamsi,  seperti El Nino yang berdampak terhadap penurunan produksi konflik geopolitik yang menyebabkan terganggunya distribusi pangan dan adanya restriksi ekspor dari negara-negara produsen pangan.

Dia menguraikan tentang solusi dari permasalahan tersebut adalah peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.

"Ada tiga faktor pengungkit produktivitas pertanian.  Pertama, Inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian. Kedua, kebijakan peraturan perundangan termasuk kearifan lokal serta SDM pertanian," kata Dedi Nursyamsi.

Poin ketiga, SDM Pertanian menyokong 50 persen peningktan produktifitas pertanian, sisanya masing-masing berimbang menyumbangkan 25%.

Dedi Nursyamsi mengajak seluruh SDM pertanian untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan jagung. Bukan tanpa alasan, padi dan jagung merupakan bahan pangan pokok masyarakat di Indonesia.

Sudah sepatutnya SDM pertanian harus bergerak bersama untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian.

"Di akhir tahun 2023, kita kembalikan mindset, tujuan utama kita yakni peningktan SDM pertanian untuk menggenjot produktivitas dan produksi pertanian," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, kita evaluasi sejauh mana sasaran optimalisasi SDM yang kita miliki, sebaik apa pemanfaatan teknologi yang dilakukan dan seberapa manfaat yang dirasakan oleh petani Indonesia. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Sukabumi of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.