Polbangtan Kementan Dorong Petani Madiun Genjot Produktivitas dan Ekspor

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Dorong Petani Madiun Genjot Produktivitas dan Ekspor
POLBANGTAN MALANG: Anggota Komisi IV DPR RI H Muhtarom [ke-2 kanan] dialog dengan peserta Bimtek didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [ke-2 kiri], Kadistan Pemkab Madiun, Sumanto dan Koordinator Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Polbangtan Malang, Ugik Romadi [kanan].

Madiun, Jatim [B2B] - Sekitar 100 petani dan penyuluh Kabupaten Madiun, Jawa Timur didorong meningkatkan produktivitas pertanian, memanfaatkan mekanisasi dan inovasi serta teknologi informasi sehingga menarik minat generasi milenial untuk turut membangun pertanian, sekaligus menggenjot produktivitas untuk tujuan ekspor.

Seruan tersebut dikemukakan Anggota Komisi IV DPR RI H Muhtarom akrab disapa Mbah Tarom didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana; Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sumanto pada Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Kabupaten Madiun, yang berlangsung di Hotel Setya Budi Madiun, Rabu [10/5].

Hadir fasilitator Irwan Budianto, petani milenial praktisi hortikultura yang mengulas pertanian ramah lingkungan, yang mengurai tentang cara membuat dan menggunakan pupuk organik. Sunarto, akademisi Polbangtan Malang menguraikan mekanisme ekspor komoditas pertanian.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo senantiasa mengingatkan bahwa Bonus Demografi merupakan peluang emas bagi generasi milenial untuk berpartisipasi aktif membangun pertanian, dengan meyakinkan dan memotivasi untuk menjadikan pertanian sebagai sumber penghidupan dan kesejahteraan keluarga.

“Saya percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian punya peluang kehidupan dan ekonomi lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi tersedia, dunia dalam genggaman kalian,” katanya.

Seruan serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi tentang peran vital generasi milenial didampingi penyuluh sebagai ´Kopassus´ sektor pertanian untuk bersama-sama membangun pertanian.

“Pertanian jangan hanya sekedar memenuhi kebutuhan pangan, namun harus menghasilkan uang. Pertanian harus menjadi bisnis yang menghasilkan keuntungan maksimal,” kata Dedi Nursyamsi.

Kementerian Pertanian RI dalam hal ini Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] menggelar Bimtek yang diinisiasi Polbangtan Malang, dari 100 peserta Bimtek, sebagian besar adalah petani milenial dari total 450 petani milenial aktif di Kabupaten Madiun.

Anggota Komisi IV DPR RI H. Muhtarom akrab disapa Mbah Tarom berpesan pada peserta Bimtek untuk mengaplikasikan materi yang diperoleh selama Bimtek, apabila ada permasalahan dapat berkonsultasi dengan fasilitator, penyuluh serta dinas pertanian dan perikanan.

"Mulailah bertani organik. Membuat dan implementasikan pestisida nabati, pupuk organik cair dan sistem pertanian terpadu. Bagi ibu-ibu dalam Kelompok Wanita Tani atau KWt dapat mengakses program Pangan Pekarangan Lestari disingkat P2L dari Kementan," katanya.

Mbah Tarom mengimbau para peserta Bimtek untuk bergabung menjadi anggota kelompok tani [Poktan] sehingga dapat mengakses sejumlah program seperti Unit Pengolahan Pupuk Organik [UPPO].

"Bagi petani milenial, banggalah menjadi petani seperti halnya saya yang tetap bangga menjadi anak petani. Bertanilah yang cerdas dan kelola pertanian berorientasi bisnis didukung inovasi dan kreativitas sehingga akan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian," katanya lagi.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan bahwa partisipasi petani milenial sebagai peserta Bimtek akan membangkitkan pertanian Madiun, dengan menerapkan Smart Farming untuk mengelola pertanian maju, mandiri dan modern.

"Sektor pertanian berpengaruh besar bagi ketahanan pangan, stabilitas nasional dan penghasil devisa negara. Sumber Daya Manusia [SDM] pertanian merupakan ujung tombak memajukan pertanian," katanya didampingi Koordinator Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Polbangtan Malang, Ugik Romadi.

Kadistan Madiun, Sumanto mengingatkan peserta Bimtek untuk menjadi ´agen perubahan´ dari sektor pertanian yang merupakan penyedia pangan, harus mampu mengatasi stunting yang saat ini meningkat di Madiun.

"Kunci keberhasilannya pada petani milenial, karena dapat mengembangkan ide-ide inovatif dan lebih mudah beradaptasi dengan teknologi terkini," katanya.

Petani milenial Irwan Budianto membekali peserta Bimtek dengan materi membuat dan memakai pupuk organik cair dan mikroorganisme lokal. Menariknya, Irwan juga peduli terhadap permasalahan limbah popok bayi, yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam.

"Kaum ibu yang punya bayi dapat menukar popok sekali pakai dengan bibit sayur," kata Irwan, praktisi hortikultura.

Sementara Sunarto, dosen Polbangtan Malang menyatakan siap melakukan pendampingan bagi petani Madiun yang berminat mengekspor komoditas pertanian. [didit/timhumaspolbangtanmalang]

Madiun of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.