Semangka 7,3 Ton, Kementan Apresiasi TeFa Hortikultura SMKPPN Sembawa

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Semangka 7,3 Ton, Kementan Apresiasi TeFa Hortikultura SMKPPN Sembawa
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan TeFa hortikultura khususnya tanaman semangka merupakan upaya menambah ilmu pengetahuan siswa, dari pembukaan lahan hingga pemanenan bahkan hingga pemasaran dan penjualan.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Pengembangan Teaching Factory [TeFa] komoditas hortikultura pada SMKPPN Sembawa memberi hasil memuaskan. Hasil jerih payah siswa/i menanam 3.200 semangka hui nong pada lahan TeFa seluas 0,8 hektar menghasilkan panen 7,3 ton.

Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri [SMKPPN] Sembawa sebagai Unit Pelaksana Teknis [UPT] dari Kementerian Pertanian RI mengemban tugas dan fungsi pendidikan, untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian, terutama menambah keahlian siswa melalui TeFa.

Kegiatan TeFa yang dilaksanakan SMKPPN Sembawa antara lain budidaya semangka, yang merupakan tanaman hortikultura lantaran rasanya segar dan harga ekonomis, sehingga sangatlah tepat upaya SMKPPN Sembawa menambah pengetahuan siswa dalam hal budidaya semangka.

Hal itu sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan kapasitas SDM pertanian menjadi salah satu agenda utama Kementan, yang terus-menerus dilakukan. 

"Dukungan SDM pertanian berkualitas dan mumpuni merupakan kunci utama pencapaian swasembada pangan bagi Indonesia," katanya.

Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan hal serupa bahwa SDM pertanian harus terus update kemampuan terhadap terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan.

“Banyak sekali ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang diterapkan dalam dunia pertanian dan memiliki tujuan yang positif, untuk meningkatkan produktivitas," katanya.

Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa SDM pertanian harus membuka diri terhadap hal-hal baru yang bisa membantu petani meningkatkan produktivitas dan produksi hasil pertanian.

“SDM memiliki peran sangat penting dalam peningkatan produktivitas. Tingkatkan dulu kualitas SDM-nya maka produktivitas turut meningkat," katanya.

Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan TeFa hortikultura khususnya tanaman semangka merupakan upaya menambah ilmu pengetahuan siswa, yang dilakukan dari proses pembukaan lahan hingga pemanenan bahkan hingga pemasaran dan penjualan.

"Nantinya siswa akan mengerti analisis usaha budidaya semangka, setidaknya itu menjadi salah satu bekal ketika mereka lulus. Kami memilih komoditas pertanian yang memang banyak dilakukan di masyarakat, khususnya masyarakat Sumatera Selatan," katanya.

Menurutnya, saat ini siswa/i SMKPPN Sembawa menanam semangka pada lahan seluas 0,8 Ha, dengan populasi sekitar 3.200 tanaman dan menghasilkan panen hingga 7,3 ton semangka varietas hui nong. 

"Tanaman semangka ini bukanlah tanaman yang sulit dibudidayakan, perawatannya mudah, bahkan pemasarannya pun tidaklah sulit, siswa juga bisa membantu memasarkan" kata Aris Farianto, Kepala Kebun SMK PP N Sembawa.

Ke depan, SMKPPN Sembawa akan terus berinovasi untuk menambah ilmu dan keahlian siswa, agar siswa ketika lulus menjadi alumni yang siap bekerja baik menjadi job seeker maupun job creator. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.