SMKPP Kementan Lulus Ujian Sertifikasi Profesi Pembudidaya Sayuran

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


SMKPP Kementan Lulus Ujian Sertifikasi Profesi Pembudidaya Sayuran
SMKPPN SEMBAWA: USP berjalan lancar, pada 10 - 11 Maret 2023 melalui dua tahap yaitu tertulis dan praktik, seluruh peserta yang mengikuti sertifikasi tenaga terampil teknis pertanian direkomendasikan kompeten dengan menyandang gelar kompeten.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian melalui  lembaga uji kompetensi bidang pertanian yang kredibel dan diakui.

Tempat Uji Kompotensi (TUK) SMK PP Negeri Sembawa menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kementerian Pertanian menggelar Uji Sertifikasi Profesi (USP) pada tanggal 9-10 Maret 2023.

Sebanyak 31 peserta didik program studi Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura (ATPH) melaksanakan USP dengan skema sertifikasi yaitu Pembudidaya Sayuran yang menggandeng tiga assesor dari LSP Pertanian.

Upaya ini sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada pendidikan vokasi binaan Kementan, menyiapkan SDM pertanian berkualitas dan profesional yang terspesialisasi pada bidang-bidang profesi dengan kompetensi tertentu.

"Tanpa persiapan yang baik bukan tidak mungkin lapangan pekerjaan yang selama ini dikerjakan oleh tenaga kerja Indonesia digantikan oleh tenaga kerja asing yang lebih kompeten dan professional termasuk sektor pertanian", ujar Syahrul.

Pernyataan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] bahwa pendidikan vokasi membangun sistem sertifikasi kompetensi bagi SDM pertanian.

"Sertifikasi kompetensi dilaksanakan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia atau disingkat SKKNI, standar internasional dan atau standar khusus”, ujar Dedi.

Kepala SMK PP Negeri Sembawa Yudi Astoni yang diwakili oleh Waka Pengajaran Ibu Estri Rahajeng bersama dengan ketua TUK Yoniar Effendi telah mempersiapkan USP ini dengan sebelum mengadakan bimtek pra sertifikasi.

"USP dirancang untuk menyiapkan tenaga teknis pertanian terampil baik sebagai job seeker ataupun job creator, dalam skema pembudidaya tanaman sayuran sesuai dengan SKKNI, nilai  kompeten sebagai bukti peserta USP", ujar Estri.

"Dalam skema Pembudidaya sayuran diantaranya meliputi menyiapkan lokasi pesemaian, melakukan kegiatan penyeliaan pesemaian, melakukan supervisi pekerjaan penanaman, melaksanakan program penanaman, mengelola irigasi dan sistem penanganannya, memelihara tanaman, menyediakan bahan perawatan tanaman, melakukan tindakan pengendalian gulma, melakukan tindakan pengendalian hama dan penyakit." Ujar Estri.

"Menilai kondisi tanaman, mengendalikan gulma, mengembangkan program pemupukan tanaman, memelihara, memonitor dan mengevaluasi sistem-sistem irigasi, mengelola gangguan-gangguan gulma, hama dan penyakit, mengelola kesehatan tanaman, memetik hasil tanaman, memanen hasil tanaman, dan melakukan penanganan pascapanen", tambah Estri.

Mewakili Asesor LSP Arief Wicaksono  pada penutupan menyampaikan  tentang pelaksanaan dan hasil USP.

“USP telah berjalan dengan lancar, dimulai pada tanggal 10-11 Maret 2023 melalui dua tahap yaitu tertulis dan praktik  seluruh peserta yang mengikuti sertifikasi tenaga terampil teknis pertanian direkomendasikan kompeten dengan  menyandang gelar kompeten peserta didik diharapkan memiliki bekal untuk terjun kedua industri sektor pertanian”, harap Arief. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN Sembawa, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.