Itjen Kementan Kawal Penyediaan Benih Nasional bagi Petani

Inspectorate General of Agriculture Ministry Supports the Government`s Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Itjen Kementan Kawal Penyediaan Benih Nasional bagi Petani
RAPAT KOORDINASI: Irjen Kementan, Bambang WD [kiri] memimpin rapat koordinasi dengan Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry untuk pengawalan dan pendampingan penyediaan benih nasional [Foto: Itjentan]

Bogor, Jabar [B2B] - Pemanfaatan benih unggul menjadi ciri penting penerapan sistem pertanian modern, untuk itu, Kementerian Pertanian RI berupaya menyediakan sumber mutu benih unggul dengan varietas bernilai tinggi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian [Balitbangtan] didukung pengawalan Inspektorat Jenderal [Itjentan] untuk mencegah tindak penyimpangan.

Hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa benih menjadi perhatian utama dalam budidaya tanaman, lantaran kualitas benih adalah salah satu penentu utama kualitas hasil panen pertanian bagi ketersediaan pangan dengan harga terjangkau konsumen dan mensejahterakan petani.

"Benih khususnya benih sumber adalah salah satu penentu kualitas hasil produksi pertanian nasional, karena menjadi sumber bagi produksi benih yang akan digunakan petani," kata Mentan Syahrul.

Inspektur Jenderal Kementan [Irjentan] Bambang Wahyu Dwiantoro menegaskan bahwa dalam pelaksanaan penyediaan dan penyaluran benih sumber, Itjentan terus mengawal program dan kebijakan Kementan agar tidak terjadi penyimpangan.

“Potensi penyimpangan pada pengadaan benih sumber cukup tinggi, hal itu terjadi karena mitra pengembang benih sumber tidak dapat menyediakan sesuai dengan permintaan," kata Bambang WD pada rapat koordinasi dengan Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry dan jajarannya di Bogor pada Selasa [23/2].

Irjentan Bambang WD mengingatkan bahwa dalam memenuhi benih nasional harus dilakukan dengan baik dan benar, dengan memperhatikan regulasi dan kebijakan serta cermat dalam membuat perencanaan, dan ketat dalam melakukan pengendalian.

Bambang juga mendorong Balitbangtan untuk meningkatkan produksi benih melalui inovasi teknologi dan kreativitas pihak-pihak terkait di lapangan.

Menyikap hal itu, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menyatakan bahwa ketersediaan benih untuk kebutuhan nasional, sesungguhnya sangat memadai. 

"Titik kritisnya adalah pada saat ketersediaan benih produk Balitbangtan tersedia, pihak pembeli tidak tersedia anggarannya. Inilah pentingnya ada keterpaduan sehingga benih dapat dimanfaatkan dengan tepat," katanya. [Rin]

Bogor of West Java [B2B] - Agricultural human resource competency determines the success of Indonesia in the era of the industrial revolution 4.0, mastering agricultural technical as well as being able to adopt information technology, to support farmers´ accessibility to infrastructure, facilities, access to finance and market information, so that the agricultural stigma that is synonymous with ´hoe´ must shift to modern agriculture that carries the concept of ´smart farming.´