Kuatkan Karakter Pancasila, SMK PP Kementan laksanakan Pagelaran di Banyuasin Sumsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Sebanyak 315 siswa kelas X dan XI SMK Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Sembawa sukses dalam pergelaran hasil Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pagelaran tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi Kurikulum Merdeka Belajar yang dilaksanakan di Pendopo Balong Sembawa, Selasa (08/10).
Pagelaran P5 dengan Tema Kearifan Lokal “Menjaga Tradisi di Tengah Moderenisasi” dalam balutan drama musikal daerah menampilkan kreasi peserta didik antara lain tari bekarang, permainan tradisional congklak dan yeye, pantun nasihat, persembahan lagu cuk mak ilang, pantun, tari pegi mantang, permainan ningkuk, pertunjukan kain jumputan, prosesi hantaran, upacara pernikahan (cacapan dan janur kuning), tari betangas, tari senjang, tari paying, serta persembahan lagu pelajar Pancasila.
Pagelaran tersebut menampilkan proses atau produk dari hasil kegiatan P5, ajang apresiasi kepada peserta didik selama pelaksanaan P5 agar mereka memahami kearifan lokal, keberagaman budaya serta memahami identitas dirinya.
Kegiatan P5 sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang menyatakan yakin, dengan pendidikan vokasi akan menjadikan para petani milenial yang lebih berkualitas.
"Hadirnya Kurikulum Merdeka dalam pendidikan vokasi, akan menjadikan petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian pada generasi milenial," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan.
Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan Projek P5 merupakan kegiatan co-kurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
"Profil pelajar Pancasila merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," katanya.
Kegiatan P5, kata Yudi Astoni, merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka yang terdiri atas Enam Dimensi atau enam ciri utama antara lain beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
"Pergelaran P5 kali ini merupakan implementasi lanjutan P5 bertema kearifan lokal. Diharapkan para siswa dapat memperoleh nilai-nilai dari keenam ciri utama pelajar Pancasila," katanya.
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam berbagai kesempatan bahwa para siswa dapat menjadi insan yang lebih berkarakter tangguh, berkarya, dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
"Selanjutnya, untuk pelaksanaan proyek P5 di semester depan, SMKPPN Sembawa akan mengusung tema wajib kewirausahaan serta satu tema pilihan, yaitu kebekerjaan," tambah Yudi Astoni.
Siswa SMKPPN Sembawa tampak antusias mengikuti pergelaran yang mendapat apresiasi dari Pengawas Pendamping SMK Provinsi Sumatera Selatan, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Banyuasin, serta Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMKPPN Sembawa. [titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.