Kementan Deraskan Program Regenerasi dan Modernisasi Pertanian Kalsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banjarmasin, Kalsel (B2B) - Regenerasi petani dan penumbuhan jiwa wirausahawan pertanian menjadi fokus dari program Kementerian Pertanian RI, salah satunya melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan SDM di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.
"Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan SDM di dunia bisnis," katanya.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan untuk Program YESS kembali menyosialisasikan Program YESS khususnya di Kalimantan Selatan.
Kali ini SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai PPIU Kalsel, kembali menderaskan informasi terkait Program YESS di TVRI Kalsel, Selasa (22/10) melalui Program ´Selamat Pagi Borneo´.
Dipandu dua host, SMK-PP Negeri Banjarbaru menghadirkan dua narasumber yakni Manager PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana, dan petani muda Penerima Manfaat Program YESS dari Kabupaten Banjar, Dahliani.
TalkShow TVRI Kalsel
Angga Tri pada talkshow TVRI Kalsel tersebut menegaskan bahwa Program YESS dijalankan pada empat provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
"Untuk Kalsel, terdapat empat kabupaten yang menerima manfaat Program YESS yakni Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan," katanya.
Angga Tri menambahkan disain Program YESS berjalan ada empat yang regular antara lain Motivasi Bisnis, Start Up, Literasi Keuangan Lanjutan dan Proposal Bisnis.
“Harapannya, akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM dari pedesaan dan meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian," katanya.
Pertanian, ungkap Angga, akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan dan berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.
Program YESS akan berkahir pada 2025, maka diharapkan pemerintah daerah yang menerima intervensi program sekarang sedang mempersiapkan Exit Strategy untuk melanjutkan program.
"Kami mengajak stakeholders yang lain untuk meningkatkan awareness dan berkolaborasi demi mengajak dan mendampingi anak muda menumbuhkan wirausaha mereka,” pungkas Angga.
Dahliani, petani muda Penerima Manfaat Program YESS dari Kabupaten Banjar, mengakui banyak sekali manfaat yang diperolehnya, baik pembuatan proposal, akses permodalan, pelatihan, pengembangan usaha, pendampingan, bantuan agribisnis, dan masih banyak lagi.
Menurutnya, petani yang berkecimpung pada komoditas cabe menjadi usaha besar, karena Program YESS mengubah pertanian konvensional menjadi modern dengan menerapkan sistem irigasi tetes atau fertigasi.
“Saya sebagai penerima bantuan agribisnis dari Program YESS, harus mengirimkan laporan tiap bulannya. Kewajiban tersebut, membuat saya makin semangat, karena tanggung jawab untuk menjadi wirasusahawan yang sukses,” kata Dahliani. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarmasin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.