Spesifik Lokasi, BPTP Kaltim Uji Organoleptik Inpago 8 di Tenggarong Kukar

Indonesian Govt Supports East Borneo Farmers to Increase Rice Production

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Spesifik Lokasi, BPTP Kaltim Uji Organoleptik Inpago 8 di Tenggarong Kukar
PANEN & UJI COBA: Kepala BPTP Kaltim, Muhammad Amin diwakili Kasie KSPP, Margaretha Tarigan [duduk, ke-3 kanan] mewakili Kepala BPTP Kaltim, Muhammad Amin bersama petani dan penyuluh [Foto: Humas BPTP Kaltim]

Kutai Kartanegara, Kaltim [B2B] - Inpago 8, varietas unggul baru dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian RI [Balitbangtan] diuji organoleptik oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur [BPTP Kaltim] pada lahan seluas 50 hektar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan uji coba sekaligus panen bersama Kelompok Tani Saeko Kapti dipimpin oleh Kepala BPTP Kaltim, Muhammad Amin diwakili Kasie KSPP, Margaretha Tarigan.

Kegiatan panen bersama dan uji coba berlangsung di sawah milik Wahono, anggota Poktan Saeko Kapti di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, yang dihadiri oleh para anggota Poktan Saeko Kapti, para peneliti dan penyuluh BPTP Kaltim, dinas pertanian dan peternakan Kutai Kartanegara, BPP Teluk Dalam dan Separi serta perwakilan dari PT Pupuk Kaltim dan PT Kitadin.

"Awalnya, saya diberitahu oleh oleh teman di Poktan bahwa menanam padi di musim kemarau akan gagal panen, tapi berkat VUB Inpago 8 serta didampingi oleh BPTP Kaltim, saya merasa lega karena bisa menikmati hasil melimpah. Nasinya juga lebih enak dibandingkan varietas padi lain," kata Wahono.

Menurutnya, berbeda dengan varietas lain maka Inpago 8 tergolong unik karena tahan terhadap kekeringan, dan masa panen sangat cepat serta tahan terhadap serangan hama. Terbukti Inpago 8 mampu bertahan di kondisi yang saat ini kekurangan air bahkan mampu berproduksi sesuai harapan. Produktivitas tinggi dan rasa nasi sesuai selera masyarakat, karena spesifik lokasi sehingga akan mudah diserap pasar.

Kepala BPTP Kaltim, Muhammad Amin mengatakan hasil panen Inpago 8 maksimal limat ton per hektar, dan di musim hujan maka hasil panen akan lebih berlimpah sehingga diharapkan lebih menggairahkan petani untuk bercocok tanam padi.

"Saat musim hujan pertumbuhannya bisa lebih di atas rata-rata. Kami harapkan sinergi serta dukungan semua pihak terkait dalam hal pembangunan pertanian di Kaltim khususnya Kutai Kartanegara semakin solid," kata Muhammad Amin dalam arahannya yang disampaikan oleh Margaretha Tarigan.

"Karena perkiraan cuaca akan mengalami musim kering hingga Januari mendatang, kami harapkan petani menanam inpago 8 agar hasil panen lebih baik. Dari uji rasa tiga varietas yakni inpari 30, inpari 32 dan Inpago 8, masyarakat lebih suka pada pada inpago 8," katanya mengutip arahan Muhammad Amin.

Syahrani selaku Kasie Produksi Tanaman Pangan, PLH Kabid Tanaman Pangan Dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar mengatakan pihaknya menyambut baik inovasi teknologi BPTP Kaltim yang mampu meningkatkan produktifitas petani melalui VUB Inpago 8.

"Kami berharap Inpago 8 akan menjadi sumber benih untuk disebarluaskan ke lokasi-lokasi yang karakteristiknya kering. Kami sangat mendukung pengembangan Inpago 8  di Kutai Kartanegara yang akan dijadikan varietas spesifik lokasi," katanya.

Kutai Kartanegara of East Borneo [B2B] - Inpago 8, the latest rice variety of Indonesian Agriculture Ministry conduct tested organoleptically by the East Borneo's Agricultural Technology Study Center [BPTP Kaltim] in 50 hectares of rice field in Kutai Kartanegara district of  East Borneo province.