Polbangtan YoMa Dukung Ditjen TP Kementan Bangun Potensi Jagung Gunung Kidul

Indonesian Ministry Support Corn Farmer Increase Production to Preven Imports

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan YoMa Dukung Ditjen TP Kementan Bangun Potensi Jagung Gunung Kidul
SENTRA PRODUKSI: Dirjen Tanaman Pangan Sumarjo Gatot Irianto (kiri atas), panen perdana jagung hibrida di Desa Getas, dan Dirjen TP menyerahkan bantuan kepada para petani (Foto2: Humas Polbangtan YoMa)

Gunung Kidul, Yogyakarta (B2B) - Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Sumarjo Gatot Irianto kembali menyambangi Kecamatan Playen di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta pada Senin (18/2) untuk panen raya perdana jagung hibrida seluas 341 hektar di Desa Getas bersama kelompok tani Ngudi Makmur, sementara pekan lalu melakulan kegiatan serupa di Desa Bleberan, Sabtu (9/2).

Dirjen TP Gatot mengatakan bahwa Kementerian Pertanian RI akan terus mendukung petani meningkatkan produksi jagung dengan bantuan benih, sarana produksi (Saprodi) dan alat mesin pertanian (Alsintan) dalam upaya menjaga produksi jagung.

"Pengolahan jagung bukan hanya sebagai pakan ternak tapi masuk ke produk industri yang lebih luas," kata Gatot kepada pers usai panen didampingi Bupati Gunung Kidul, Badingah dan Drs Gunawan Yulianto MM mewakili Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman SP MP.

Bupati Badingah mengatakan panen perdana ini adalah hasil jerih payah kelompok tani didukung penyuluh pertanian, dengan produktivitas maksimal hampir lima ton. 

"Kami optimis produksi jagung tahun ini akan meningkat dari tahun lalu, namun harga harus dipertahankan stabil untuk menjamin keberlangsungan tanam oleh petani," kata Bupati Badingah.

Usai panen jagung, Dirjen Gatot melobi pihak Bisi untuk meminta kesediaannya membeli jagung petani Getas dengan harga Rp3.650 per kg.

Gunung Kidul of Yogyakarta (B2B) - Director General of Food Crops at the Indonesian Agriculture Ministry, Sumarjo Gatot Irianto returned to Playen subdistrict in Gunung Kidul district of Yogyakarta on Monday (February 18) for hybrid corn harvests in Getas village with Ngudi Makmur farmer groups.

DG Irianto said that the ministry would continue to support farmers to increase corn production with the help of seeds, production facilities and agricultural machinery to maintain Indonesia´s corn production.

"Processing of corn is not only as animal feed but into broader industrial products," Irianto told the press here.

Regent Badingah said the first harvest of corn is the work of farmer groups supported by agricultural extensionist, maximum productivity of almost five tons. 

"We are optimistic that this year´s production will be better than last year, but prices must be kept stable," said Regent Badingah.

After the corn harvest, Irianto lobbied Bisi to buy Getas corn farmers at a price of IDR 3,650 per kg.