Jakarta (B2B) - Saksi kasus suap pengurusan kuota impor sapi di Kementerian Pertanian, Soewarso menyatakan Menteri Pertanian, Suswono merasa sungkan menolak permintaan Luthfi Hasan Ishaaq, yang saat itu menjabat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bertemu Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elisabeth Liman di Medan, Sumatera Utara pada Januari 2013.

Soewarso yang aktif sebagai pengurus Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bidang pangan hadir menjadi saksi untuk terdakwa Direktur PT Indoguna Utama, Aria Abdi Effendi dan Juard Effendi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (8/5).

Soewarso menuturkan, awalnya Suswono menolak menghadiri pertemuan yang dilakukan di sebuah hotel di sela Safari Dakwah PKS di Sumatera Utara. Namun karena permintaan Luthfi sebagai Presiden PKS saat itu, Suswono sebagai kader PKS tidak dapat menolaknya, meskipun di pemerintahan RI menjabat sebagai menteri pertanian, tidak dapat menolaknya.

"Awalnya pak Suswono keberatan. Namun karena permintaan pak Luthfi yang menjabat Presiden PKS saat itu, sedangkan Suswono adalah kader partai maka dia merasa tidak enak dan akhirnya mau bertemu," ungkap Soewarso.

Jaksa Penuntut Umum pada KPK, M Rum kemudian bertanya kepada Soewarso, apakah setiap kader partai politik harus tunduk kepada pimpinan partai. Soewarso menjawab," Ya tidak juga."

Soewarso menambahkan, sebelum bertolak ke Medan, Luthfi meminta bantuannya untuk menyampaikan kepada Suswono bahwa ada seseorang yang ingin bertemu menteri pertanian. Lutfhi menambahkan orang yang dimaksud adalah Maria Elizabeth.

"Tahunya dia (Maria Elizabeth) yang mau dikenalkan dengan Pak Suswono," tambah Soewarso.

Soewarso mengungkapkan, pada malam sebelum pertemuan di Medan, dia memberikan data yang dititipkan Maria melalui Luthfi untuk disampaikan kepada menteri pertanian. Suswono menolak karena data itu tidak valid serta tendensius.

Mengetahui hal itu, Suswono menolak. Namun tidak bisa ditolak, karena yang meminta Luthfi, Suswono sebagai kader terpaksa menurut. 

Kemudian, Suswono meminta Soewarso menghubungi Luthfi dan Elizabeth agar pertemuan dilaksanakan pukul 06.00 pagi di Hotel Santika tempat sang menteri menginap. Namun, lanjut Soewarso, Luthfi meminta pertemuan digelar di Hotel Aryaduta, Medan. "Alasannya sudah disiapkan sarapan," kata Luthfi waktu itu seperti ditirukan Soewarso.

Pertemuan akhirnya digelar di Aryaduta dengan dihadiri Suswono, Luthfi, Maria, Ahmad Fathanah dan Soewarso. Ia menjelaskan, yang membuka pertemuan adalah Luthfi.

"Bu Elizabeth memaparkan data. Saya cuma mendengarkan saja dan Ahmad Fathanah saat itu diam saja," pungkasnya.