Lagarde di Jakarta, IMF Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Global dari 3,5% ke 3,3%
IMF Sounds Warning on Feeble Growth as Storm Clouds Gather over the World Economy
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
PEREKONOMIAN GLOBAL dibayangi pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dari kekhawatiran yang diperkirakan sebelumnya, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).
Menyusul anjloknya pasar keuangan di seluruh dunia, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde
mengisyaratkan bahwa IMF yang berbasis di Washington akan dipaksa untuk memangkas proyeksi pertumbuhan secepat mungkin pada bulan depan.
Pasar saham Inggris kembali terguncang kemarin, FTSE 100 anjlok 3%. Namun indeks saham blue chip Inggris tergolong stabil pada Rabu, naik 0,2%, atau 16,3 poin pada 6,074.8 di perdagangan sore.
Pernyataan dari direktur IMF terlontar di tengah pelambatan ekonomi dari seluruh dunia - termasuk di China, Korea Selatan, Amerika Serikat, Kanada, Inggris dan zona euro.
MF pun memangkas perkiraan pertumbuhan global untuk tahun ini dari 3,5% menjadi 3,3% pada bulan Juli namun Lagarde menyatakan bahwa kondisi saat ini membuatnya optimis. Ekonomi dunia tumbuh dengan perkiraan 3,4% pada 2014.
"Kami berharap pertumbuhan global tetap moderat tapi tampaknya cenderung lebih lemah dari langkah antisipasi pada Juli lalu," kata Lagarde kepada pers di Jakarta pada Rabu (2/9) seperti dilansir MailOnline.
"Ini mencerminkan dua kekuatan - lambatnya pemulihan ekonomi daripada perkiraan dan perlambatan ekonomi lebih lanjut di negara berkembang khususnya di Amerika Latin."
´Asia sebagai kawasan yang masih diharapkan mampu memimpin pertumbuhan global. Namun bahkan di sini, pemulihan ekonomi ternyata lebih dari yang diharapkan, dengan risiko yang mungkin memperlambat lebih jauh mengingat lonjakan baru-baru ini di penghindaran risiko global dan volatilitas pasar keuangan."
Lagarde mendesak negara-negara lain untuk waspada untuk menangantisipasi potensi pengaruh perlambatan ekonomi China.´
Dia juga mengatakan prospek suku bunga yang lebih tinggi di AS merupakan ancaman bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Komentarnya tersebut terkait pada pasar saham di seluruh dunia berjatuhan pada bulan lalu terhadap kondisi perekonomian China, Yunani dan kenaikan suku bunga memicu kepanikan di antara investor.
FTSE 100, yang jatuh 6,7% pada Agustus sebagai bulan terburuk selama lebih dari tiga tahun, jatuh 3,03% atau turun 189,40 poin menjadi 6.058,54. Kerugian itu berlanjut di Eropa di mana saham di Frankfurt, Paris, Milan dan Madrid ikut melorot lebih dari 2%. Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average turun 2,84% atau 469,68 poin ke 16,058.35.
Kekalahan di Barat diikuti kerugian besar di Asia Selasa malam di mana Nikkei turun 3,84% di Tokyo dan Hang Seng turun 2,24% di Hong Kong.
Shanghai Composite Indeks - patokan utama di Cina - turun 1,23% dan sekarang telah kehilangan hampir 40 persen dari nilainya sejak Juni.
STORM CLOUDS are gathering over the global economy and growth will be even weaker than previously feared, according to the International Monetary Fund.
On another day of carnage on financial markets around the world, Christine Lagarde hinted that the Washington-based institution will be forced to cut its growth forecasts as soon as next month.
The UK stock market was under the hammer again yesterday, with the FTSE 100 dropping 3 per cent. But the UK blue chip index steadied today, gaining 0.2 per cent, or 16.3 points, at 6,074.8 in early afternoon trading.
The comments from the IMF’s managing director came amid a flurry of disappointing figures from around the world – including in China, South Korea, the United States, Canada, Britain and the eurozone.
The IMF trimmed its global growth forecast for this year from 3.5 per cent to 3.3 per cent in July but Lagarde suggested that now looked optimistic. The world economy grew by a subdued 3.4 per cent in 2014.
‘We expect global growth to remain moderate and likely weaker than we anticipated last July,’ said Lagarde in a speech in Jakarta, Indonesia.
‘This reflects two forces – a weaker than expected recovery in advanced economies and a further slowdown in emerging economies especially in Latin America.
‘Asia as a region is still expected to lead global growth. But even here, the pace is turning out slower than expected, with the risk that it may slow even further given the recent spike in global risk aversion and financial market volatility.’
Lagarde urged other countries ‘to be vigilant to handle potential spillovers from China’s slowdown’.
She also said the prospect of higher interest rates in the US posed a threat to emerging economies such as Indonesia.
Her comments came as stock markets around the world tumbled following last month’s brutal sell-off when worries about China, Greece and rising interest rates sparked panic among investors.
The FTSE 100, which fell 6.7 per cent in August in its worst month for more than three years, fell another 3.03 per cent or 189.40 points to 6058.54. The losses were echoed in Europe where Frankfurt, Paris, Milan and Madrid were all down more than 2 per cent. On Wall Street, the Dow Jones Industrial Average fell 2.84 per cent or 469.68 points to 16,058.35.
The rout in the West followed heavy losses in Asia overnight where the Nikkei fell 3.84 per cent in Tokyo and the Hang Seng was down 2.24 per cent in Hong Kong.
The Shanghai Composite index – the main benchmark in China – was down another 1.23 per cent and has now lost nearly 40 per cent of its value since June.
