Dewi Kirana, Wanita Idaman Lain Fathanah Batal Diperiksa KPK
Dewi Kirana, Another Beloved Fathanah Canceled Examined by KPK
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu
 b - k.jpg)
Jakarta (B2B) - Dugaan keberadaan perempuan lain yang dekat dengan Ahmad Fathanah kembali mencuat setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil seorang wanita bernama Dewi Kirana.
KPK dijadwalkan memeriksa Dewi Kirana hari ini, Senin (13/5) untuk mengetahui keterkaitannya dengan dugaan tindak pidana korupsi pencucian uang dan pencucian uang oleh Ahmad Fathanah, kroni dari mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus impor daging sapi.
Namun rencana pemeriksaan tersebut batal seperti disampaikan Juru Bicara KPK, Johan Budi yang mengatakan Dewi Kirana batal diperiksa karena surat pemanggilan dari KPK tidak sampai pada alamat tujuan.
"Perlu diinformasikan ada informasi yang perlu diluruskan bahwa Dewi Kirana tidak hadir dalam pemeriksaan karena ternyata suratnya tidak sampai," kata Johan melalui pesan singkat, Senin.
Pernyataan ini sekaligus meralat pernyataan Johan sebelumnya yang menyebutkan bahwa Dewi Kirana memenuhi panggilan KPK sebagai saksi. KPK memeriksa Dewi karena dia dianggap tahu seputar kasus yang menjerat Fathanah. Belum diketahui siapa Dewi Kirana yang diperiksa KPK ini. Nama Dewi Kirana sama dengan nama seorang penyanyi dangdut yang dikenal sebagai ratu dangdut Pantai Utara (Pantura).
Berdasarkan pencarian di laman Google, Dewi Kirana diketahui sebagai penyanyi dangdut. Ia disebut sebagai Queen of Pantura. Namun, Johan tak mengkonfirmasi hal tersebut. "Tidak ada informasi itu," tegasnya.
Johan pun menampik, Dewi mengembalikan sejumlah aset kepada KPK. "Belum ada informasi itu," terangnya.
Wanita-wanita Fathanah
Sebagaimana diberitakan, ketika ditangkap, KPK memanggil seorang perempuan bernama Maharani Suciono. Mahasiswa sebuah universitas swasta di Jakarta itu santer disebut ditangkap di dalam kamar. Belakangan, Maharani mengaku ditangkap di lobby Hotel Meridien.
Selepas Maharani, KPK kemudian memanggil perempuan lain, bintang film dan sinetron, Siti Khadijah Azhari, akrab disapa Ayu Azhari.
Dalam pengakuan kepada wartawan, Ayu mengaku sempat dijanjikan pekerjaan untuk menghibur kampanye di sejumlah daerah. Lantaran itu, Ayu sempat menerima duit panjer senilai Rp20 juta dan US$1.800 dolar AS.
Belakangan, Ayu mengembalikan uang tersebut ke KPK pada Jumat lalu, setelah sebelumnya diperiksa penyidik. Selepas Ayu, ada nama Andi Novitalia atau punya nama tenar Vitalia Shesya. Vitalia dikenal sebagai model majalah pria dewasa yang kerap berfoto seksi.
Vitalia ternyata mendapat hadiah uang berikut mobil Honda Jazz, jam tangan merk Chopard senilai Rp70 juta. Mobil dan jam pun kini sudah disita KPK.
Setelah Ayu dan Vita, muncul nama Tri Kurnia Puspita. Tri merupakan aktris dangdut pendatang baru. Di jagat hiburan, Tri menggunakan nama panggung Nia Kurnia.
Tri Kurnia Puspita tiba-tiba mengantarkan sebuah mobil Honda Freed, gelang Hermes seharga Rp60 jutaan, dan sebuah jam tangan Rolex seharga lebih Rp10 juta.
Setelah mereka, muncul nama Novia Ardhana. Artis yang pernah membintangi sinetron ´Misteri Nini Pelet´ itu disebut turut menerima uang dari Ahmad Fathanah. Konon Novia juga ditransfer sejumlah uang, diberi mobil Honda Jazz, dan berlian oleh Ahmad Fathanah.
Jakarta (B2B) - Allegations Another woman who is close to Ahmad Fathanah again emerged, after the Corruption Eradication Commission (KPK) to call a woman named Dewi Kirana.
KPK to examine Dewi Kirana scheduled today, Monday (13/5) to determine the relation to allegations of corruption and money laundering by Ahmad fathanah, cronies of former President of the Prosperous Justice Party (PKS) Lutfi Hasan Ishaaq in the case of beef imports.
But the plan was canceled checks as presented KPK spokesman Johan Budi said Dewi Kirana canceled examined because of the KPK summons to the destination address.
"There is information that needs to be clarified that Dewi Kirana not present in the examination because the summons was not until in her address," Johan said via text message on Monday.
This statement rectify Johan previous statement, which said Dewi Kirana KPK summons as a witness. Commission examined Dewi Kirana, as it is considered know the case that ensnared Fathanah. Dewi Kirana unnamed but the name was similar to the name of a dangdut singer who dubbed ´dangdut queen´ of the North Coast.
Based on Google´s search page, Dewi Kirana known as dangdut singer. He is referred to as the Queen of the North Coast. However, Johan did not confirm this. "There is no such information," he said.
Johan also dismissed the news about Dewi Kirana returns the several assets to KPK. "There´s no information," he explained.
All the Fathanah's Women
As reported, when arrested, KPK called a woman named Maharani Suciono. Student private university in Jakarta was called was arrested in a hotel room Le Meridien. Then, Maharani admitted arrested at the Meridien Hotel lobby.
After Maharani, KPK then call other women, movie stars and soap operas, Siti Khadijah Azhari, Ayu Azhari is familiarly called.
In recognition to journalists, Ayu admitted had promised a job to entertain political campaigns in several regions. Because of that, Ayu received downpayment Rp20 million and U.S. $ 1,800 U.S. dollars.
Later, Ayu return the money to the KPK on Friday, after being questioned KPK investigators. After Ayu, appear Andi Novitalia the popular name Vitalia Shesa, known as a photo model adult men´s magazine.
Vitalia has received money plus cars Honda Jazz, brand Chopard watches worth Rp70 million. Cars and hours are now already confiscated KPK.
After Ayu and Vita, appear Tri Kurnia Puspita. Tri is a newcomer actress dangdut. In the entertainment world, known as the Tri Nia Kurnia.
Tri Kurnia Puspita suddenly drove a Honda Freed, Hermes bracelet worth Rp60 million, and a Rolex watch prices Rp10 million.
After them, came Novia Ardhana. Soap opera actress who has starred in ´The Mystery Nini Pelet´ was said to have received money Fathanah Ahmad. It is said Novia also transferred a sum of money, given the Honda Jazz, and diamonds by Ahmad Fathanah.