KPK Kembali Usut Kasus Anas Urbaningrum

KPK to Investigate Further Cases Anas Urbaningrum

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


KPK Kembali Usut Kasus Anas Urbaningrum
Bambang Widjojanto (Foto: tempo.co)

Jakarta (B2B) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri kemungkinan keterkaitan dugaan pemberian gratifikasi kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum pada kongres partai pada 2010 di Bandung.

KPK dalam pekan ini memanggil sejumlah saksi yang terkait dengan kongres Partai Demokrat pada 2010. Mereka antara lain manajer Hotel Aston Tropicana, Yogi; manajer Hotel Garden Permata Bandung, Suparman; manajer Hotel Aston Primera Pasteur, Rosaini serta Saan Mustafa, kolega Anas Urbaningrum di Partai Demokrat.

"Kemungkinan ke sana sedang kita dalami, kalau ada ya kita kembangkan," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dalam acara silaturahmi media dengan KPK di Jakarta, Jumat (5/7).

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menambahkan bahwa KPK terus mengembangkan keterangan saksi-saksi tersebut.

"Memang penyidik sedang mengembangkan hal ini terus, tapi setiap keterangan saksi harus diklarifikasi dan dikonfirmasi, jadi yang bisa dilakukan sekarang mengklarifikasi dan mengkonfirmasi keterangan saksi-sanksi," kata Bambang.

Kendati begitu, Bambang menolak untuk mengungkap hubungan antara kongres Partai Demokrat dengan gratifikasi kepada Anas.

"KPK mencari semua kemungkinan yang dapat menjadi dasar, berdasarkan pasal yang disangkakan sesuai surat perintah penyidikan," ungkap Bambang.

Jakarta (B2B) - The Corruption Eradication Commission (The KPK) to investigate possible links to the alleged gratuities to former Democratic Party chairman, Anas Urbaningrum in congress at Bandung in 2010.

The KPK in this week examine some witness related to congressional Democrats in 2010. They include Aston Tropicana Hotel manager of, Yogi; manager of Garden Permata Hotel Bandung, Supaman; manager of Aston Primera Pasteur Hotel, Rosaini, and Saan Mustafa, Anas Urbaningrum colleagues in the Democratic Party.

"Chances are we go into," said Deputy Head of KPK, Busyro Muqoddas, at a meeting of The KPK with the mass media at Jakarta, Friday (5/7).

Deputy head of KPK Bambang Widjojanto added, The KPK continues to develop the testimony of witnesses.

"Indeed, investigators are developing this continues, but any witness statements should be clarified and confirmed, so it is done now clarify and confirm the testimony of the witnesses," said Bambang.

Even so, Bambang refused to reveal the relationship between congressional Democrats with gratification to Anas.

"The KPK to find all the possibilities that could be the basis, based on the alleged corresponding article warrant investigation," said Bambang.