Jakarta (B2B) - Anas Urbaningrum dapat bertindak menjadi Justice Collaborator untuk membongkar korupsi di Partai Demokrat. Dampaknya positif bagi Mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut, karena publik akan `memaafkan` meskipun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya menjadi tersangka.

Penilaian tersebut dikemukakan pakar hukum Universitas Indonesia (UI) Chudry Sitompul dan praktisi hukum, Achmad Rivai dalam diskusi bertajuk “Anas, Membuat KPK Panas” di Jakarta, belum lama ini.

"Apabila Anas bersedia jadi justice collaborator, publik akan memaafkan Anas. Publik mengharapkan bukan hanya Anas. Karena Anas hanya puncak sebuah gunung es. Apabila Anas ingin bersihkan negara, harus jadi justice collaborator,” kata Chudry.

Menurutnya, masyarakat sudah muak melihat korupsi yang dilakukan elite parpol. Apalagi Anas dianggap merupakan representasi kaum muda yang menjadi penggagas reformasi.

Di balik status tersangka dari KPK, Anas dapat ´bertobat´ 
dengan membongkar kasus korupsi yang mungkin bisa menyeret lebih banyak lagi politisi korup.

Di tempat yang sama, praktisi hukum Achmad Rivai menyatakan penetapan Anas sebagai tersangka menjadi pelajaran bagi elite dan calon elite partai politik bahwa mereka tidak kebal hukum.

“Setelah mantan presiden PKS, kini Anas menjadi tersangka terkait korupsi. Ini merupakan proses pembelajaran yang baik buat orang di parpol,” katanya.