GoVit Ajak Ibu dan Anak Indonesia Bentuk Perilaku Sehat

GoVit Invites Mothers and Children in Indonesia to Healthy Behavior

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


GoVit Ajak Ibu dan Anak Indonesia Bentuk Perilaku Sehat
Prof Hardinsyah (berdiri ketiga kanan) dan Anastasia Damayanti (kedua kiri) Foto: B2B/Mya

Jakarta (B2B) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melansir data bahwa Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki kondisi double burden yang tinggi dibandingkan dengan negara lainnya. Satu dari tiga anak Indonesia mengalami stunted dan satu dari enam anak Indonesia mengalami overweight.

Chairman of Pergizi Pangan Indonesia, Prof Hardinsyah mengatakan data yang dilansir WHO menunjukkan ada sekitar 178 juta anak berusia di bawah lima tahun mengalami stunted, yaitu kondisi kegagalan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis, dan stunted tersebut menjadi indikator jangka panjang untuk kurang gizi pada anak.

"Salah satu penyebab terhambatnya pertumbuhan tinggi badan anak adalah kurangnya asupan vitamin dan mineral, hal inilah yang harus dicermati oleh para orang tua," kata Prof Hardinsyah saat peluncuran produk camilan GoVit dari Indofood Nutrition di Jakarta, Senin (29/7).

Menurutnya, apabila anak memilih camilan yang tidak sehat, dapat berpotensi menjadikan anak kekurangan gizi sehingga tubuhnya pendek (stunted). Namun apabila kelebihan gizi mengakibatkan kegemukan (overweight) dan pola makan yang tidak sehat memiliki kontribusi besar terhadap status gizi anak.

Menyikapi hal itu, Head of Marketing Nutrition & Special Foods, Indofood CBP, Anastasia Damayanti mengatakan pihaknya meluncurkan produk baru dari Indofood Nutrition untuk membantu anak Indonesia dalam mengatasi kekurangan gizi pada anak.

"Hari ini, GoVit mengajak kaum ibu untuk memastikan camilan yang diberikan kepada anaknya adalah camilan yang sehat dan bergizi. Hal ini sangat penting, karena anak dalam usia tumbuh kembang memerlukan gizi yang baik untuk menunjang aktivitasnya. Pola makan sehat dengan memilih camilan sehat perlu dikenalkan sejak dini agar status gizi anak menjadi lebih baik," ungkap Anastasia.

Jakarta (B2B) - The World Health Organization (WHO) launched the data that Indonesia is one country in Southeast Asia that have a double burden conditions were high compared to other countries. One of three Indonesian children experience stunted, and one of six Indonesian children overweight.

ndonesian Food Pergizi Chairman, Prof Hardinsyah said data reported by WHO indicate there are about 178 million children under five years of suffered stunted, ie growth failure due to chronic malnutrition and stunted into a long-term indicator for malnutrition in children.

"One of the causes of stunting the child´s height is inadequate intake vitamins and minerals, it must observed by the parents," said Prof. Hardinsyah on product launch GoVit of Indofood Nutrition in Jakarta, Monday (29/7).

According to him, if the children choose unhealthy snacks, make child malnutrition that are short (stunted). However, if excess nutrients lead to obesity (overweight) and unhealthy eating patterns have contributed to the child´s nutritional status.

In response, the Head of Marketing Nutrition & Special Foods, Indofood CBP, Anastasia Damayanti said it launched new products of Indofood Nutrition Indonesia to assist children in overcoming malnutrition in children.

Head of Marketing Nutrition & Special Foods, Indofood CBP, Anastasia Damayanti said the launch of the latest products of Indofood Nutrition Indonesia aims to help children in overcoming malnutrition.

"Today, GoVit invites women to ensure nibbles given to children is a healthy and nutritious nibbles. This is very important, because in the age of the child growth and development require good nutrition to support their activities. Healthier diet by choosing healthier nibbles need to be introduce from an early age so that the nutritional status of children for the better," Anastasia said.