19 Bukan 23 Tewas, BNPB Ralat Korban Tewas Gempa Ambon

Death toll from Indonesian Earthquake Climbs to 23

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


19 Bukan 23 Tewas, BNPB Ralat Korban Tewas Gempa Ambon
Foto: Associated Press/MailOnline

KORBAN TEWAS akibat gempa bumi yang kuat di Indonesia timur telah meningkat menjadi 23 orang, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) namun jumlah tersebut diralat BNPB, korban tewas 19 bukan 23 orang.

BNPB mengatakan sebagian besar korban gempa berkekuatan 6,5 pada Kamis [26/9] di Ambon, ibu kota provinsi Maluku, tewas akibat tertimpa rumah dan bangunan runtuh. Selain korban tewas, katanya lebih dari 100 orang terluka.

BNPB mengatakan sedikitnya 117 rumah dan bangunan rusak dan sekitar 15.000 orang ditampung di tempat penampungan sementara.

Video televisi menunjukkan ratusan orang yang ketakutan di Ambon tidur di luar di tenda atau ruang terbuka semalam.

Dengan jumlah penduduk sekitar 1,7 juta, Maluku adalah salah satu provinsi dengan jumlah penduduk paling sedikit di Indonesia.

Indonesia yang dihuni lebih dari 260 juta orang memiliki aktivitas seismik yang sering terjadi karena lokasinya di sepanjang 'Cincin Api' Pasifik seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.

THE DEATH toll from a strong inland earthquake in eastern Indonesia has climbed to 23 people, disaster officials said Friday.

The National Disaster Mitigation Agency said most of the victims of Thursday's magnitude 6.5 quake in Ambon, the capital of Maluku province, were killed by collapsing houses and buildings. In addition to the dead, it said more than 100 people were injured.

The agency said at least 117 houses and buildings were damaged and about 15,000 people were being housed in temporary shelters.

Television video showed hundreds of fearful people in Ambon sleeping outside in tents or in the open air overnight.

With a population of around 1.7 million, Maluku is one of Indonesia's least populous provinces.

Home to more than 260 million people, Indonesia has frequent seismic activity due to its location along the Pacific "Ring of Fire."