Ciputra: Dorong Entrepreneurship untuk Tunjang Pertumbuhan

Ciputra: Boost Entrepreneurship to Support Growth

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Ciputra: Dorong Entrepreneurship untuk Tunjang Pertumbuhan
Ciputra (Foto: wirausahaindonesia.com)

Jakarta (B2B) -  Pemerintah perlu meningkatkan pengembangan kewirausahaan (entrepreneurship) baru di tanah air untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Taipan properti nasional, Ciputra mengatakan peningkatan pertumbuhan dengan mencetak wirausahawaan sebesar 2% dari total jumlah penduduk.

“Saat ini jumlah wirausahawan baru 1%, kita harus tambah menjadi dua persen. Pemerintah bisa menyisihkan satu persen atau Rp 16 triliun dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 untuk menumbuhkan para pengusaha baru,” ujar Ciputra, Rabu.

Menurut Ciputra, tingkat kewirausahaan di Indonesia masih sangat rendah. Kondisi ini didorong oleh kualitas sumber daya manusia yang kurang memiliki integritas, profesionalisme, dan semangat kewirausahaan. Sistem pendidikan nasional yang menggunakan cara konvensional dinilai sebagai penyebab utama.

“Karena itu kita galakan konektivitas dan entrepreneurship," ujarnya.

Jakarta (B2B) - The government must increase new entrepreneurship in Indonesia to boost high economic growth.

National property tycoon, Ciputra said the raising of growth could be achieved by creating entrepreneurs at a total of two percent of total population.

“Entrepreneurs currently make up only one percent, and we must raise it to two percent. The government can allot one percent, or Rp 16 trillion (US$ 1.66 billion) of the total 2013 State Budget to establish new entrepreneurs,” he said.

According to Ciputra, entrepreneurship was still very low in Indonesia. This condition was boosted by human resources qualities that were inadequate in integrity, professionalism and entrepreneurship spirit. He assessed that the national education system—which used conventional ways—was the main factor.

“Therefore, let us boost connectivity and entrepreneurship,” he said.