Lapan Kembangkan Teknologi Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam
The Lapan Developing Automation Technology to Support Indonesia to Manage Natural Resources
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) membangun sistem otomatisasi Pengolahan Data Penginderaan Jauh untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam, lingkungan, dan mitigasi bencana, dengan keunggulan pengumpulan data dalam cakupan luas, aktual, cepat, hemat, dan bersifat historis.
Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (Pusfatja) Lapan, M Rokhis Khomarudin mengatakan proses pengelolaan sumber daya alam tersebut tentu Indonesia menghadapi banyak masalah lingkungan seperti perubahan lahan hutan, degradasi lahan, pencemaran lingkungan dan bencana.
"Permasalahan tersebut dapat dipantau untuk dicarikan jalan keluar dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Dengan adanya otomatisasi ini, informasi dari satelit penginderaan jauh dapat tersaji dengan lebih cepat dan akurat," kata Rokhis Khomarudin pada Focus Group Discussion (FGD) Otomatisasi Pengolahan Data Penginderaan Jauh untuk Menjawab Tantangan dan Permasalahan Lingkungan Indonesia di Jakarta, Senin (15/6)
Menurut Rokhis, sistem tersebut akan terus dibangun sehingga Indonesia dapat mencapai kemandirian dalam bidang pengolahan data penginderaan jauh dan memaksimalkan pemanfaatan data penginderaan jauh untuk masyarakat.
Dia menambahkan, penginderaan jauh juga sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan pertahanan dan keamanan, pemantauan wilayah strategis seperti wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil, serta kelautan.
Data penginderaan jauh yang telah dimanfaatkan secara luas yaitu Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI), pemantauan fase pertumbuhan padi, dan tanggap darurat bencana. Teknologi penginderaan jauh juga mampu meningkatkan pendapatan negara seperti melalui pajak, efisiensi penangkapan ikan, dan efisiensi dalam peningkatan produktivitas tanaman padi.
Jakarta (B2B) - The Indonesian Aeronautics and Space Agency, locally known as the Lapan developing systems of remote sensing data processing automation to support the management of natural resources, environment and disaster mitigation, with the advantages of data collection in a wide scope, actual, fast, economical, and historical.
Head Utilization of Remote Sensing the Lapan, M Rokhis Khomarudin said the process of managing the natural resources of Indonesia faces many environmental problems such as changes in forest land, land degradation, environmental pollution and disaster.
"Those problems can be monitored in many ways, with remote sensing technology. With this automation, information from satellite remote sensing can be presented more quickly and accurately," Rokhis Khomarudin said in the Focus Group Discussion Processing of Remote Sensing Data for the Challenge and Environmental Problems in Indonesia here on Monday (6/15).
According Mr Khomarudin, the system will continue to be built so that Indonesia can achieve self-sufficiency in the processing of remote sensing data, and maximize the utilization of remote sensing data to the public.
He added that remote sensing is also very helpful in solving the problems of defense and security, monitoring strategic areas such as border areas and small islands, and maritime.
Remote sensing data which have been used widely namely Potential Fishing Zone (ZPPI), monitoring the growth phase of rice, and emergency response. Remote sensing technology is also able to increase state tax revenues, the efficiency of fishing, and efficiency in improving agricultural productivity.
