Jero Wacik, Kasusnya jadi Sorotan Media Asing
Indonesia Energy Minister Wacik Named Suspect in Extortion Case
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Jero Wacik, anggota kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, diduga melakukan pemerasan sebanyak Rp9,9 miliar rupiah (US$840,700) pada 2011 dan 2012, seperti dikatakan Bambang Widjojanto, wakil ketua KPK di Jakarta, Rabu. KPK akan mengajukan permintaan cekal terhadap Jero Wacik dalam "waktu dekat," katanya.
Menteri ESDM Jero Wacik adalah pejabat tinggi aktif yang dibidik oleh KPK. Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Mulya dihukum 10 tahun penjara pada Juli 2014 sementara Andi Mallarangeng, mantan menteri pemuda dan olahraga yang juga petinggi Partai Demokrat, divonis di bulan yang sama atas dakwaan korupsi saat menjabat sebagai menteri. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar divonis hukuman seumur hidup karena korupsi dan pencucian uang pada Juni 2014, seperti dilansir Bloomberg.
"Pekerjaan di kementerian akan berjalan seperti biasa," kata Saleh Adburrahman, juru bicara di Kementerian ESDM. "Kami menghormati keputusan KPK untuk menyelidiki kasus tersebut."
Jero Wacik menjabat sebagai menteri energi sejak Oktober 2011 dan sebelumnya menjabat menteri kebudayaan dan pariwisata sejak 2004.
INDONESIAN Energy Minister Jero Wacik has been named as a suspect in a graft case by the country’s corruption watchdog.
Wacik, a member of outgoing President Susilo Bambang Yudhoyono’s Democrat party, allegedly extorted as much as 9.9 billion rupiah ($840,700) in 2011 and 2012, Bambang Widjojanto, one of the chairmen at the Corruption Eradication Commission, or KPK, said at a briefing in Jakarta today. The KPK will submit a travel ban request for Wacik in the “near future,” he said.
The energy minister is the latest in a series of high-profile figures targeted by the agency. Former Bank Indonesia deputy governor Budi Mulya was sentenced to 10 years in jail in July while Andi Mallarangeng, a former sports minister and a Democrat party member, was convicted the same month of lax supervision that led to graft in his ministry. The former head of Indonesia’s Constitutional Court, Akil Mochtar, received a life sentence for graft and money laundering in June.
“The ministry’s work will go on as usual,” said Saleh Adburrahman, a spokesman at the energy and mineral resources ministry. “We respect what the KPK has said as that is their duty to thoroughly investigate the issue.”
Wacik has served as energy minister since October 2011 and prior to that was minister of culture and tourism from 2004. A call to his office went unanswered.
