Dahlan Tantang DPR untuk Panggil Istrinya ke Senayan
Dahlan Challenges DPR to Summon His Wife to Senayan
Reporter : Roni Said
Editor : Mohamad Aslan
Translator : Intan Permata Sari
Jakarta (B2B) - Dahlan Iskan menyarankan Panitia Kerja Hulu Listrik Komisi VII DPR untuk memanggil istrinya untuk menyikapi tudingan proyek pengadaan delapan genset yang diduga melibatkan Nafsiah Sabri, istri Menteri BUMN tersebut.
Dahlan mengaku tidak tahu perihal kabar tersebut dan menyarankan Panja memanggil istrinya saja. "Saya belum tanyakan. Silahkan dipanggil istri saya," kata Dahlan dalam rapat dengan Panitia Kerja Hulu Listrik Komisi VII DPR di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (13/11).
Tudingan tersebut dilontarkan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PPP Tomy Adrian mempertanyakan pengadaan genset dari luar negeri yang diduga adalah milik keluarga Dahlan. Menurut Tomy, keluarga Dahlan terlibat di pengadaan itu.
"Pengadaan genset itu melibatkan istri bapak? Pengadaan genset itu melibatkan keluarga bapak," kata Tomy, saat mempertanyakan pengadaan genset kepada Dahlan.
"Mengenai pengadaan jenset, saya sarankan istri saya dipanggil kesini, kebetulan cantik baiknya dipanggil kesini," jawab Dahlan.
Tommy pun menjadi berang mendapat jawaban tersebut. "Ngapain istri bapak mau diajak kesini (DPR)."
Anak dari Dahlan Iskan pun sempat dituduh sebagai orang dibalik bisnis pengadaan genset tersebut. Dahlan Iskan pun menjawab kalau anaknya hanya menjadi pengusaha baju yang di dalam baju tersebut bergambar genset.
"Anak saya usaha jual beli kaos. Di dalam kaosnya ada gambar genset,"ungkap Dahlan Iskan bercanda.
Sebagaimana diketahui, saat menjabat sebagai Direktur Utama PLN, Dahlan menyewa ribuan genset dari luar negeri. Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), PLN merugikan keuangan negara senilai Rp37,6 triliun.
Foto: radarsampit.net
Jakarta (B2B) - Dahlan Iskan suggests Electricity Working Committee of Commission VII to summon his wife in respond to the accusation of procurement project of 8 diesel machines allegedly involving Nafisah Sabri, his wife.
Dahlan admits that he does not know about the news and suggests the committee to summon his wife. “I have not asked about it. Please summon my wife,” said Dahlan in the meeting with the Committee in Senayan, Jakarta, on Tuesday (13/11).
The accusation is stated by member of Commission VII from PPP faction, Tomy Adrian, who asked about the procurement of the machines from abroad which allegedly belong to Dahlan’s family. Tomy argued that the family is involved in the project.
“Does the project involve your wife? The project involves your family,” said Tomy when asking about the project to Dahlan.
“Regarding the project, I suggest that my wife should be summoned here, she is beautiful, so it is alright to summon her,” Dahlan answered.
Tomy got upset hearing the answer. “What’s the use of summoning your wife here (to DPR)?”
Dahlan’s child is also accused as the person behind the business. Dahlan then answered that his child is only a T-shirt seller whose products bear the picture of diesel machine.
“My child has T-shirt sale business. There is a picture of diesel machine in his products,” said Dahlan jokingly.
It is known that when serving as PLN’s Executive Director, Dahlan rented thousands of diesel machines from abroad. Based on the audit by Audit Board, PLN causes loss to state as much as Rp 37.6 trillion.
