Jakarta (B2B) - Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku mengenal Bunda Putri, yang disebutnya merupakan ´orang dekat´ Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Luthfi, dalam pengakuannya sebagai saksi untuk Ahmad Fathanah dalam kasus dugaan suap, menyatakan bahwa Bunda Putri merupakan orang penting di balik kasus tersebut.

Kendati begitu, Lutfhi tidak mengetahui nama lengkap Bunda Putri, yang dia tahu hanyalah sosoknya sebagai putri dari salah satu pendiri Partai Golkar, yang diketahuinya dari foto sang ayah yang terpasang di  rumah Bunda Putri.

"Di rumahnya (Bunda Putri) ada foto ayahnya yang dipasang," kata Lutfhi. "Yang saya dengar dia juga tidak bersuami."

Partai Golkar melalui situs resminya: golkar.or.id pada kanal Tentang menyebut bahwa "sejarah Partai Golkar bermula pada tahun 1964 dengan berdirinya Sekber Golkar di masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Sekber Golkar didirikan oleh golongan militer, khususnya perwira Angkatan Darat (seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI) menghimpun berpuluh-puluh organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama Golongan Karya disingkat Sekber Golkar.

Nama Bunda Putri pertama kali muncul dalam rekaman telepon yang diputar jaksa di persidangan Ahmad Fathanah pada 29 Agustus lalu. Dalam rekaman itu, Bunda membahas perihal reshuffle dengan Luthfi. Mereka menyebut sejumlah nama, seperti Haji Susu, Pak Tan, Dipo, dan Pak Lurah.

Menteri Pertanian Suswono juga mengaku pernah mengunjungi rumah Bunda. Hal ini dia katakan saat menjadi saksi di persidangan Ahmad Fathanah pada Kamis lalu, 3 Oktober. Menurut dia, kedatangannya itu untuk mengkonfirmasi perihal seseorang yang mengaku sebagai adik Wakil Presiden Boediono, Tuti Iswari.