Sri Wahyuni Agustiani Raih Perak, Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Rio
Thailand`s Sopita Tanasan Wins 48kg Gold in Olympic Debut
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
DALAM debutnya di Olimpiade, Sopita Tanasan berhasil meraih medali emas, dan dalam upayanya merebut emas, lifter wanita Indonesia Sri Wahuni Agustiani dua kali mencoba mengangkat beban 115 kg untuk mengungguli Tanasan.
Sri Wahyuni gagal pada upayanya yang pertama dan Tanasan merayakan keunggulan tersebut dengan memeluk pelatihnya.
Lifter Thailand meraih medali emas di kelas 48 kilogram wanita pada Sabtu di kompetisi angkat besi pertama di Olimpiade Rio de Janeiro.
Pada angkatan snatch, Sri Wahyuni berhasil mengangkat beban 85 kg dan pelatihnya berteriak kegirangan atas prestasi tersebut tapi dia kemudian gagal mengangkat beban setelah bobotnya ditambah. Meskipun mengaku dia berhasil mengangkat beban hingga 118 kg pada saat latihan dan merasa yakin mampu meraih medali emas.
"Saya tidak menyangka ternyata gagal," katanya.
Sri Wahyuni akhirnya meraih perak sebagai medali pertama bagi kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Hiromi Miyake dari Jepang mendapat perunggu, seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.
IN HER Olympic debut, Sopita Tanasan came away with gold. In a last-ditch bid to snatch the gold, Sri Wahuni Agustiani of Indonesia twice tried to lift 115 kilos to overtake Tanasan.
Agustiani failed on the first try and Tanasan celebrated by hugging her coaches in the green room.
The Thailand native won the women's 48-kilogram category Saturday in the first weightlifting event at the Rio de Janeiro Games.
Agustiani was able to lift the bar on her second attempt and her coaches screamed in celebration, but she couldn't jerk the weight. She said she's lifted 118 kilos before in practice and thought she'd maybe pull it off for the gold.
"It just wasn't meant to be," she said.
Agustiani won silver and Hiromi Miyake of Japan took bronze.
