Penyadapan Australia, Mendikbud Harapkan tidak Ganggu Studi Mahasiswa

Education Minister Asked Indonesian Students in Australia not be Disturbed

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Penyadapan Australia, Mendikbud Harapkan tidak Ganggu Studi Mahasiswa
Mohammad Nuh (Foto: republika.co.id)

Jakarta (B2B) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh berharap dinamika politik tidak mengganggu pendidikan mahasiswa Indonesia di Australia. Hal ini terkait kabar penyadapan oleh Australia.

"Jadi memang betul ada sekitar 19 ribu mahasiswa Indonesia yang di Australia. Tetapi urusan sekolah itu tidak boleh terganggu dengan urusan dinamika politik karena pendidikan itu lintas negara, lintas politik, lintas ideologi," kata Nuh di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/11).

Dia menambahkan, Pemerintah Indonesia akan terus menjaga dan melayani mahasiswa Indonesia di Australia baik perpanjangan visa maupun hal-hal lain.

"Kalau urusan anak-anak sekolah biasa tidak ada masalah. Dia sekolah seperti biasa tidak ada masalah. Ini kan pada level pemerintah," katanya.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan Indonesia akan meninjau ulang sejumlah kerja sama dengan Australia menyusul  laporan penyadapan negara tersebut ke sejumlah pejabat tinggi Indonesia.

Melalui akun twitternya @SBYudhoyono Presiden mengatakan Indonesia meminta Australia memberikan jawaban resmi dan bisa dipahami masyarakat luas mengenai penyadapan terhadap Indonesia itu.

Kepala Negara menginstruksikan Menlu Marty Natalegawa untuk memanggil pulang Dubes RI untuk Australia, sembari menyayangkan pernyataan PM Australia Tony Abbot yang menganggap remeh berita ini.

Jakarta (B2B) - Education Minister Muhammad Nuh has asked Indonesian students in Australia to remain calm and not be disturbed by the current problems in relations between the two countries.

"Indeed, there are around 19,000 Indonesian students in Australia. But their education might not be disturbed because of the current political dynamics as education is above countries, politics and ideologies," the minister stated at the state palace complex on Tuesday.

He added that the Indonesian government would continue safeguarding and serving its students in Australia with regards to visa extension and other matters.

"Usually, there will be no problem when it comes to student affairs. They will go on as usual. This is a government-to-government problem," Nuh explained.

Meanwhile, President Susilo Bambang Yudhoyono stated that Indonesia would review a number of its cooperation agreements with Australia following reports of wiretapping conducted on a number of high ranking officials in Asia, including on Indonesia by Australia.

President Yudhoyono said on his Twitter account that Indonesia would ask for an official response from Australia with regards to the problem, which was acceptable to the general public in the country.

The President had ordered Foreign Minister Marty Natalegawa to summon the countrys ambassador to Australia on Monday. He had also expressed regret over Australian Prime Minister Tony Abbott belittling the case in his statement.