Diebold Diduga Menyuap, Gubernur BI Janji akan Dalami Laporan SEC
BI Governor to Study Alleged Bribery of Bank Officials by Diebold
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardodjo menyatakan akan mendalami kasus dugaan suap anak usaha produsen anjungan tunai mandiri (ATM) Amerika Serikat, Diebold Inc, kepada pejabat bank-bank BUMN/pemerintah di Indonesia.
Ada empat bank BUMN/pemerintah di Indonesia, yaitu BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN. Beberapa di antaranya telah mengumumkan capaian pendapatan triwulan III 2013.
"Kami akan minta pengawas bank berkoordinasi dengan bank-bank yang disebut namanya untuk nanti bisa sampaikan informasi sehingga bisa ketahui bersama status itu," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo, di sela-sela seminar ´Outlook 2014´ di Jakarta, Kamis (24/10).
Dia menuturkan, dengan berita resmi dari Lembaga anti korupsi dan monopoli AS Securities and Exchange Commission(SEC) terkait dugaan suap tersebut, tentunya masing-masing bank BUMN diklasifikasikan terduga. Itu harus membuat keterbukaan informasi kepada publik.
"Saya rasa kalau dari Bank Indonesia akan berhubungan dengan direktur compliance masing-masing bank atau berhubungan dengan satuan audit internal masing-masing bank. Hari ini kami akan minta untuk ditindaklanjuti," ujar Martowardojo.
Dia juga menegaskan, pihaknya terus berupaya menyelidiki kasus dugaan suap itu untuk memperoleh kebenaran keterlibatan pejabat bank BUMN yang mendapatkan sogok oleh produsen ATM asal AS tersebut.
"Mesti dilihat dan siapa bank-banknya. Jadi saya rasa itu perlu ada pendalaman di masing-masing bank dan lembaga independen di masing-masing bank itu adalah satuan auditnya atau direktur compliance-nya," kata dia.
Martowardojo adalah direktur utama Bank Mandiri pada 2005-2010 sebelum ditetapkan menjadi gubernur Bank Indonesia. Dia katakan, sistem penyediaan barang (procurement) di Bank Mandiri saat dia pimpin itu sudah cukup baik untuk meminimalisir terjadi penyimpangan.
"Kami tetap berprasangka baik, tapi kami minta supaya ini dijelaskan agar bisa merespon ini," kata dia.
Jakarta (B2B) - Indonesia`s central bank governor Agus Martowardojo has said he would review the charges of alleged bribery of three state-owned bank officials by US company Diebold Inc.
There are four state-owned banks / governments in Indonesia, BNI, BRI, Bank Mandiri, and BTN. Some of them have announced third quarter earnings performance in 2013.
"We will ask bank supervisors to coordinate with the banks concerned with regard to collecting information so that we will learn about the real problem," he said on the sidelines of "Seminar Outlook 2014" here on Thursday.
He added that following an official report from the US Securities and Exchange Commission (SEC) about the alleged bribery case, the banks concerned must offer an explanation to the public about the charges.
"Bank Indonesia, meanwhile, I think, will coordinate with the banks` compliance directors or their internal units to deal with it. Today, we will ask for its follow-up," he said.
He added that Bank Indonesia has not yet planned to call for a meeting with the three state-owned banks, because it believes the case could still be handled through their supervisory systems, since such cases could happen in any bank.
Agus noted that he would continue to investigate the case to learn whether bank officials had received bribes from the US automatic teller machine producer.
"We must see who they really are. So, I think, an investigation must be done by the banks that have been named and their independent institutions, namely auditing units or directors of compliance," he said.
With regard to his position as the president director of Bank Mandiri from 2005-2010, during which the alleged bribery occurred, Agus said he believed the procurement system then had worked well to minimize irregularities.
"We continue to have no prejudice, but we want an explanation so that we can respond to it," he said.