MERS Dicegah Pemprov DKI melalui Bandara Soekarno-Hatta

Jakarta Provincial Gov`t Deploys Medics to Soekarno-Hatta to Preventing MERS Virus

Reporter : Roni Said
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


MERS Dicegah Pemprov DKI melalui Bandara Soekarno-Hatta
Foto: contagium.org

Jakarta (B2B) - Pemerintah Provinsi Jakarta mengerahkan petugas kesehatan untuk melakukan pengawasan di Bandara Soekarno-Hatta. Tujuannya, untuk menangkal virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) asal Arab Saudi masuk ke Indonesia melalui Jakarta.

"Setiap bulan ada sekitar 20.000 jamaah asal DKI yang berangkat umrah. Hal ini jelas membuat Jakarta menjadi potensi terhadap penyebaran virus MERS," kata Staf Seksi Wabah dan Surveilans Dinkes DKI, Sahruna, Rabu (14/5).

Virus MERS memang akhir-akhir menjadi ancaman serius bagi jamaah yang melaksanakan ibadah haji atau umrah ke tanah suci. Tercatat sudah ratusan orang wafat di seluruh dunia akibat keganasan virus tersebut. 

Di Jakarta, Dinkes DKI menemukan 11 jamaah pulang umrah yang suspect virus MERS ketika menjalani proses scan di Bandara Soekarno-Hatta. Tapi setelah diperiksa, hasilnya negatif.

Sahruna menjelaskan, petugas kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta bertugas mengawasi para jamaah yang baru pulang umrah. Selain itu, mereka juga akan dicek melalui pemindai suhu tubuh. Apabila ada gejala virus MERS, jamaah akan diperiksa secara manual.

"Gejala-gejala virus MERS antara lain demam, batuk, bersin, sesak napas, sakit dada, lemah, gagal ginjal, dan diare. Kalau memang ada indikasi nantinya akan dirujuk ketiga rumah sakit," ujar Sahruna. 

Ketiga rumah sakit itu adalah, RSCM di Jakarta Pusat, RSUP Persahabatan di Jakarta Timur, dan RS Sulianti Saroso di Jakarta Utara.

Jakarta (B2B) - Jakarta Provincial  Government deploys medical personnel to Soekarno-Hatta Airport in an effort to counteract the circulation of Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) from Arab Saudi to Jakarta. 

“Every month, around 20,000 Jakarta pilgrims go to Arab Saudi for umrah. That means Jakarta is very prone to MERS virus,” stated Staff of Epidemic and Surveillance Section for Jakarta Health Department, Sahruna, Wednesday (5/14).

The MERS virus lately becomes a serious threat to the people performing hajj or umrah to the holy land. Based on the data, hundreds of people have died after being infected by the virus. 

In Jakarta, 11 pilgrims were found suffering from MERS virus when scanned at Soekarno-Hatta Airport.  Fortunately, the result was negative after being checked.

According to Sahruna, the medics at Soekarno-Hatta Airport are assigned to oversee the returning pilgrims from Arab Saudi. The pilgrims will be checked through a thermal scanner. If they were infected by the virus, the medics will check them manually.

“MERS virus symptoms are like fever, cough, sneezing, asphyxiate, chest pain, weakness, kidney failure, and diarrhea. 

If those symptoms were found, the patient will be referred to three hospitals, namely Cipto Mangunkusumo (Central Jakarta), Persahabatan (East Jakarta), and Sulianti Saroso (North Jakarta),” he explained.