Presiden SBY dan PM Tony Abbot Sepakat Perbaiki Hubungan Bilateral

Indonesia and Australia Agreed to Solve Bilateral Issues

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Presiden SBY dan PM Tony Abbot Sepakat Perbaiki Hubungan Bilateral
Presiden SBY dan PM Australia Tony Abbot (Foto: smh.com.au)

Jakarta (B2B) - Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat untuk menyelesaikan beragam masalah yang mengganggu hubungan kedua negara termasuk isu penyadapan, serta mencari peluang kerja sama baru pada masa mendatang.

"Kami bersepakat menyelesaikan masalah yang sempat mengganggu dan bersepakat mencari peluang kerja sama baru demi kepentingan Indonesia dan Australia," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konferensi pers setelah pertemuan bilateral kedua negara di Batam, Kepri, Rabu.

Menurut Presiden Yudhoyono, pertemuan dirinya dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott berlangsung dengan baik, produktif, dan konstruktif, guna menjaga dan meningkatkan kerja sama kemitraan kedua bangsa untuk menuju masa depan yang lebih baik.

Presiden menekankan pentingnya kemitraan yang berdasarkan prinsip "mutual benefit" dan "mutual respect" terutama mengingat hubungan Indonesia-Australia dari masa ke masa terus mengalami kemajuan.

"Sesekali ada isu bilateral yang muncul dan itu wajar. Semangat kami mencari solusi sebaik mungkin untuk mengatasinya," katanya.

Presiden mengemukakan bahwa butir yang penting untuk diselesaikan adalah isu penyadapan yang terjadi pada tahun 2013, di mana Indonesia melalui Menlu Marty Natalegawa telah mengajukan usulan protokol dan "code of Conduct" yang diharapkan bisa diselesaikan dalam waktu dekat.

Sementara itu, PM Australia Tony Abbott mengatakan, pihaknya meyakini bahwa berbagai isu tersebut dapat mendapatkan kesepakatan yang memuaskan.

Abbott juga menyatakan bahwa kerja sama intelijen dan keamanan penting untuk menjaga perdamaian kedua negara serta Australia juga menyatakan dukungan totalnya terhadap integritas teritorial Indonesia. (Ant)

Batam (B2B) - Indonesia and Australia have agreed to solve various problems, which have disrupted good relations between the two neighboring countries.

"We have agreed to settle disrupting issues and to seek new areas of cooperation in the interests of Indonesia and Australia," President Susilo Bambang Yudhoyono said at a press conference, following a bilateral meeting between the two countries here on Wednesday.

Yudhoyono said his meeting with Australian Prime Minister Tony Abbott proceeded in a productive and constructive manner, with both sides determined to maintain and enhance partnership and cooperation to achieve a better future.

He underscored the importance of partnership, which was based on the principles of mutual benefit and respect, as relations between the two countries were growing.

"It is normal that an issue sometimes mars our bilateral relations. Our spirit is to find the best possible solution to address it," he said.

The President said one of the crucial issues to be solved is the spying allegation of 2013. Indonesia through Foreign Minister Marty Natalegawa has proposed a code of conduct, which is expected to be completed soon.

Meanwhile, Tony Abbott said both Indonesia and Australia are partners that trust each other and the level of trust has been growing for a long time.

He said intelligence and security cooperation is important to maintain peace in the two countries and reiterated Australias support of the territorial integrity of Indonesia.