Alat Selam Dipakai Turis Asing di Bali untuk Tangkal Corona

Bali in Coronavirus Lockdown: Tourist Uses Scuba Gear to Protect Against Infection

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Alat Selam Dipakai Turis Asing di Bali untuk Tangkal Corona
SCUBA DIVING: Seorang turis asing asing ke Kantor Imigrasi Bali untuk perpanjangan visa mengenakan pakaian selam; Bandara Ngurah Rai sunyi senyap [kanan atas] dan pemeriksaan suhu tubuh [Foto2: MailOnline]

DULUNYA merupakan tujuan liburan yang sangat indah, sebagian besar Bali hari-hari ini menyerupai 'kota hantu' setelah Indonesia memberlakukan karantina untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Foto-foto mengejutkan dari Bali memperlihatkan jalan-jalan yang sepi, bar, restoran dan pantai di mana biasanya ribuan wisatawan berkumpul.

Beberapa wisatawan asing juga melakukan tindakan tidak biasa untuk melindungi diri dari ancaman Corona lantaran Bali dinilai sangat kekurangan sarung tangan bedah dan masker.

Seorang turis asing asing ke Kantor Imigrasi Bali untuk perpanjangan visa dengan mengenakan pakaian selam untuk melindungi dirinya dari virus yang mematikan.

Seorang netizen yang keheranan memasang foto penyelam itu di media sosial dan menuliskannya: 'Tepat ketika Anda berpikir Anda sudah melihat semuanya. Difoto dari kantor imigrasi di Bali hari ini. '

Bali melaporkan sembilan kasus coronavirus dan dua kematian sementara Indonesia telah melaporkan 9.000 kasus dengan 79 kematian.

Untuk menangkal penyebaran virus, Gubernur Bali mengatakan penjaga keamanan bersenjata dari desa-desa akan melakukan patroli di jalan-jalan.

Bali juga memberlakukan karantina terhadap warga yang hanya mampu meninggalkan rumah mereka untuk mendapatkan makanan atau mencari bantuan medis.

Hampir 3.000 wisatawan asing memasuki kantor imigrasi  di Bali untuk mengajukan permohonan perpanjangan visa darurat setelah penutupan perbatasan dan pesawat komersial.

Hanya 20 warga Australia yang mengajukan perpanjangan visa dengan membayar denda $100 per hari bagi mereka yang tinggal terlalu lama.

Pria Brisbane, Nick Boynton, mengatakan kepada The Herald Sun bahwa ada sekitar 1.000 orang yang antri selama kunjungannya ke kantor imigrasi.

“Kami mengantri dari sekitar pukul 7.30 pagi dan sekitar setengah jam kemudian staf menyuruh kami pergi ke meja di luar untuk mengumpulkan dan mengisi beberapa formulir. Pada saat ini ada sekitar 300 orang menunggu," kata Boynton.

“Tentu saja, ada injakan ke meja itu. Apa yang menurut orang-orang imigrasi sedang terjadi? Apakah mereka semua ingin kita terjangkit virus dan jumlah orang yang tiba melonjak setiap menit? Ada sekitar 1000 orang di satu daerah kecil pada saat saya pergi.

"Ini sama sekali bukan cara untuk menangani situasi."

Menyusul kerumunan besar di kantor imigrasi, Indonesia telah menetapkan perpanjangan visa otomatis seperti dilansir MailOnline.

ONCE AN idyllic holiday destination much of Bali now resembles and abandoned ghost town after the country imposed a lockdown to prevent the spread of coronaviurs.

Startling pictures of the Indonesian island show abandoned streets, bars, restaurants and beaches where usually hundreds of tourists would gather.

Some visitors are also taking an extreme approach to personal protection equipment as the island runs critically low on surgical gloves and masks.

One enterprising young man arrived at immigration for a visa extension dressed in scuba diving gear to protect himself against the deadly virus. 

A confused bystander put a picture of the diver on social media and captioned it: 'Just when you think you've seen it all. Shot from immigration in Bali today.' 

Bali has reported nine cases of coronavirus and two deaths while Indonesia has reported 9,000 with 79 deaths.  

To curb the spread of the virus, Bali's Governor said armed security guards from nearby villages will patrol the streets.

The island has also imposed a strict lockdown residents are only able to leave their homes to get food or seek medical help. 

Nearly 3,000 tourists entered Indonesia's Immigration office in Bali to apply for an emergency visa extension in the wake of border closures and commercial aircrafts being grounded. 

Only 20 Australians applied for the visa extension that replaces the $100-a-day fine for those who overstay.  

Brisbane man, Nick Boynton, told The Herald Sun there were about 1,000 people waiting during his visit to the immigration office.  

'We queued from about 7.30am and about half an hour later staff told us to go to a table outside to collect and fill in some forms. By this time there were about 300 people waiting,' Mr Boynton said. 

'Naturally, there was a stampede to that table. What do the immigration people think is happening? Do they all want us to contract the virus and the number of people arriving was surging by the minute? There were about 1000 people in one small area by the time I left.

'This is no way to handle the situation at all.'

In the wake of large crowds at the immigration office, Indonesia has established an automatic visa extension.