Atasi Stigma Negatif, Batan Sosialisasi Teknologi Nuklir bagi Sektor Kesehatan

Indonesian Nuclear Agency Offer Technology for Human Health

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Atasi Stigma Negatif, Batan Sosialisasi Teknologi Nuklir bagi Sektor Kesehatan
SENYAWA BERTANDA: Kegiatan riset senyawa bertanda di laboratorium Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan [PSTNT] Batan [Foto: Humas Batan]

Jakarta [B2B] - Stigma negatif terhadap teknologi nuklir tiada menghalangi Badan Tenaga Nuklir Nasional [Batan] mengembangkan ilmu pengetahuan [Iptek] tentang nuklir untuk kesejahteraan masyarakat. Batan telah menghasilkan berbagai 'senyawa bertanda' untuk kesehatan seperti Mangostin yang merupakan isolat dari kulit manggis, hasil kerjasama Batan dengan Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran Bandung [Unpad].

Kepala Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan [PSTNT] Batan, Jupiter Sitorus Pane mengatakan perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap senyawa bertanda khususnya di bidang kesehatan terus meningkat. Kebutuhan ini diharapkan dapat dipasok oleh reaktor TRIGA 2000. Pengembangan beberapa radioisotop baru juga perlu ditingkatkan dalam rangka pengembangan senyawa bertanda sesuai dengan permintaan masyarakat.

Pengenalan senyawa bertanda kepada masyarakat harus terus ditingkatkan melalui program sosialisasi. Banyak yang masih alergi mendengar kata nuklir, yang menurut mereka membahayakan. Mengatasi hal itu, PSTNT terus berupaya meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, salah satu contohnya menerima kunjungan dari masyarakat umum," kata Jupiter SP di Jakarta, Jumat [3/4].

Selain itu, sinergi dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi harus terus dilakukan sebagai upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manfaat senyawa bertanda, yang merupakan terobosan dalam pengujian atau diagnosis, karena sifatnya dapat memperpendek waktu pengujian dan hasilnya lebih akurat, sehingga ke depan akan sangat ditentukan oleh perkembangan riset menggunakan senyawa bertanda di Indonesia," katanya.

Peneliti PSTNT Batan, Isti Daruwati mengatakan senyawa bertanda [labeled compound] dapat berupa senyawa kimia atau bahan obat yang diberi unsur radioaktif, kemudian direaksikan dengan suatu unsur radioaktif sehingga senyawa yang semula tidak radioaktif menjadi senyawa yang mengandung radioaktif.

Menurutnya, mengikatkan unsur radioaktif pada senyawa kimia atau bahan obat melalui mekanisme reaksi kimia yang tidak rumit. Senyawa yang telah ditandai dengan radioaktif banyak dimanfaatkan di sektor industri sebagai perunut atau tracer, dan pada sektor kesehatan untuk mendeteksi atau terapi penyakit kanker. Untuk itu, Batan menggandeng beberapa pihak untuk kerjasama pemanfaatan teknologi nuklir bagi sektor kesehatan.

“PSTNT Batan telah kerjasama dengan Fakultas Farmasi Unpad mengembangkan senyawa bahan alam yaitu mangostin yang ditandai dengan iodium-131. Mangostin merupakan isolat dari kulit manggis yang dikenal lama sebagai obat kanker, namun perlu dibuktikan secara ilmiah terlebih dahulu,” kata Isti Daruwati.

Untuk menguji apakah senyawa tersebut bekerja sesuai harapan maka perlu percobaan dengan menyuntikkannya ke tubuh hewan percobaan yakni tikus atau mencit putih yang menderita kanker. Tujuan pengujian untuk mengetahui apakah senyawa tersebut bergerak ke target sel kanker atau tidak. “Dengan adanya unsur radioaktif dari bahan alam akan memudahkan para peneliti menentukan potensi bahan alam tersebut sebagai obat kanker," kata Isti Daruwati.

Kerjasama juga dilakukan Batan dengan Fakultas kedokteran Gigi Unpad dalam pengembangan nanopartikel untuk implan pada kasus cabut gigi. Dalam hal ini, senyawa bertanda digunakan untuk mengetahui efek penyembuhan dari implant yang dimasukkan ke dalam gusi.

Menurutnya, senyawa bertanda yang digunakan adalah Teknesium (99mTc-siprofloksasin) yaitu senyawa bertanda untuk mendeteksi adanya infeksi di dalam tubuh. Senyawa bertanda 99mTc-siprofloksasin disuntikkan melalui ekor tikus putih yang telah mendapat perlakuan berupa implantasi nanopartikel di gusi. "Apabila kondisi penyembuhan pada gusi berangsur baik, maka akan terjadi penurunan akumulasi 99mTc-siprofloksasin dalam gusi tersebut."

Selain dengan Unpad, kerjasama riset pemanfaatan senyawa bertanda terkait penemuan atau pengembangan obat baru juga dilakukan dengan Biotek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia [LIPI, Biologi LIPI, dan Kementerian Kesehatan. Pemanfaatan teknik nuklir ini juga telah menyentuh perusahaan farmasi seperti Kalbe Farma, Dexa Medica, dan Dankos.

Jakarta [B2B] - The negative stigma against nuclear technology does not deter the National Nuclear Agency [Batan] developing nuclear science for the benefit of society through the labeled compound for human health like Mangostin which is an isolate from mangosteen peel, the result of Batan's collaboration with Bandung's Padjajaran University [Unpad].