Hari Raya Nyepi, Operator Seluler Diminta Matikan 24 Jam Layanan Data di Bali
Indonesia`s Island of Bali to Curb Internet use over Hindu Holiday
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
PEMERINTAH RI meminta penyedia layanan telekomunikasi untuk menutup layanan internet bergerak di Bali pada Sabtu, untuk menghormati umat Hindu Bali untuk merayakan Tahun Baru Saka, Hari Raya Nyepi
Sebagian besar kegiatan di ´pulau dewata´ ini, yang terkenal ke seantero jagat dengan pantainya yang indah, akan terhenti pada hari ´Nyepi´, termasuk penutupan sementara bandara internasional.
Namun baru kali ini untuk pertama kalinya penyedia internet bergerak diminta membatasi layanan data seluler, menurut Telkomsel, jaringan seluler terbesar di negara itu.
Dalam pernyataannya, kementerian komunikasi mengatakan bahwa para pemuka agama Hindu di Bali telah mengajukan permohonan pemadaman internet 24 jam dari pukul 6 pagi pada Sabtu.
"Kami telah meminta semua penyelenggara telekomunikasi untuk mengambil langkah-langkah untuk mendukung seruan para pemimpin agama tersebut," katanya. "Mereka juga harus mengambil langkah-langkah untuk menjaga kualitas akses internet di lokasi vital."
Lokasi-lokasi vital tersebut antara lain rumah sakit, bank, dan tempat umum tertentu akan tetap berjalan, kata Merza Fachys, direktur utama Smartfren, penyedia layanan lainnya.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi apa yang diminta pemuka agama Hindu," tambahnya.
Namun belum diketahui apakah jaringan wifi di tempat-tempat seperti hotel atau kafe tetap beroperasi seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.
INDONESIA has asked telecoms providers to shut down some mobile internet services in its holiday island of Bali on Saturday, to respect the predominantly Hindu island´s New Year "day of silence".
Most activities on the island, known for its beaches and temples, usually come to a standstill on the day of "Nyepi", including a temporary closure of the international airport.
But this is the first time internet providers have been asked to restrict cellular data, according to Telkomsel, the country´s largest mobile network.
In a statement, the communications ministry said religious leaders in Bali had appealed for a 24-hour internet blackout from 6 a.m. on Saturday.
"We have asked all telecommunications providers to take steps to support the religious leaders´ appeal," it said. "They should also take steps to maintain the quality of internet access at vital locations."
Such spots included hospitals, banks, and certain public places will be be running, said Merza Fachys, president director of Smartfren, another service provider.
"We will try as much as possible to fulfill what the religious leaders have asked for," he added.
It was unclear whether wifi networks at places like hotels or cafes would still operate.
