Erupsi Sinabung Telan 14 Korban Tewas
14 Killed by Molten Debris Spewed by Mount Sinabung
Reporter : Roni Said
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan awan panas dari erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara menelan 14 korban jiwa.
"Tewas 14 orang, luka-luka tiga orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya.
Menurut Sutopo, pihaknya telah berhasil mengidentifikasi korban tewas dan luka akibat terkena awan panas dari Gunung Sinabung yang terjadi pada Sabtu pukul 10.30 WIB tersebut.
Sebanyak 14 korban tewas itu adalah Alexander Sembiring (pelajar), Daud Surbakti (pelajar), Dipa Nusantara (pelajar), David (pelajar), dan Mahal Sembiring (guru honor SD Desa Gurukinayan), Teken Sembiring, dan Santun Siregar (mahasiswa).
Kemudian, Fitriani Boru Napitupulu, Asran Lubis, dan Marudut Barisan Sihite (mahasiswa), Rizal Sahputra (wartawan Jurnal Sumut), Daniel Siagian (mahasiswa), Julpiandi Mori (mahasiswa), dan Tomas Lakae.
Adapun korban luka-luka akibat awan panas ada tiga orang, yakni Sehat Sembiring (48) dan anaknya Surya Sembiring (21) warga Kabanjahe yang akan ziarah ke Desa Suka Meriah ataudi 2,7 km dari kawah Gunung Sinabung.
Sedangkan, menurut dia, satu lagi Doni Milala (60) warga Desa Sukameriah yang sedang menengok kondisi rumahnya setelah ditinggal mengungsi.
Seluruh korban yang tewas dan luka-luka tersebut terkena sapuan awan panas di Desa Suka Meriah yang hanya berjarak dalam radius sekira tiga kilometer dari Gunung Sinabung.
Tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) gabungan dan satuan tugas penanganan erupsi Gunung Sinabung akan melanjutkan proses evakuasi korban pada Minggu (2/2), ujarnya menambahkan.
Jakarta (B2B) - At least 14 villagers were killed on Saturday by volcanic debris spewed by Mount Sinabung in Karo District, North Sumatra.
Spokesperson of the Media Center at the local Disaster Mitigation Camp Post of Kabanjahe, Johnson Tarigan, said the 14 victims were burned by molten debris in Sukameriah Village, Payung Subdistrict.
The bodies were removed to Kabanjahe Public Hospital where eight of the victims have since been identified.
Among the victims were three students from Kabanjahe Vocational School (SMK), a university student from Kutacane, Aceh, an elementary school teacher, a resident of Sukameriah Village and a resident of Medan.
Meanwhile, three villagers, Doni Milala, age 60, Sehat Sembiring, 48, and a son, Surya Sembiring, 21, were seriously injured by volcanic debris. They are being treated at Efarina Etaham Hospital, Kabanjahe.
Doni is a resident of Sukameriah Village, while the Sembirings are from Kabanjahe.
The three victims were burnt by volcanic debris while returning to their home in Sukameriah Village. The village is located 2.7km from Mount Sinabungs peak.
Previously on Friday, Jan 31, the Volcanology and Geology Disaster Mitigation Center (PVMBG) stated that no significant activity had occurred on Mount Sinabung, allowing some villagers to return home.
Only villagers living outside the five kilometer radius from the peak were allowed to return to their villages.
Head of Data and Information Center of Disaster Mitigation Agency (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho said 13,828 villagers had returned to 16 villages located outside the five kilometer radius, while the remaining 30,117 from 32 villages were continuing to take refuge in 42 camps.
