Hatta Rajasa, Setya Novanto, Happy Bone Hilang dari Dakwaan Kasus Suap Sapi?

Hatta Rajasa, Setya Novanto, Happy Bone Disappeared from Bribery Indictment Cow?

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Hatta Rajasa, Setya Novanto, Happy Bone Hilang dari Dakwaan Kasus Suap Sapi?
Zainuddin Paru (islamedia.web.id)

Jakarta (B2B) - Kuasa hukum Luthfi Hasan Ishaaq, Zainuddin Paru menuding Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terbukti melakukan tebang pilih dalam mengusut perkara suap kuota impor daging di Kementerian Pertanian. Hal itu terbukti dari menghilangnya nama-nama politisi partai lain dari surat dakwaan.

Nama politisi partai lain yang dimaksud Zainuddin Paru adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa; Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Setya Novanto; dan politisi Partai Golkar, Happy Bone Zulkarnaen.
 
"Di Berita Acara Pemeriksaan Yudi Setiawan disebutkan sebagai orang dekatnya Aburizal Bakrie, tapi ketika menjadi surat dakwaan, semua tokoh-tokoh partai politik di luar PKS tidak muncul dalam dakwaan," kata Zainuddin Paru di Jakarta, Senin (1/7).

Saat dikonfirmasi lebih lanjut tentang ketiga politisi tersebut, Paru menjelaskan bahwa dalam BAP Yudi Setiawan mengaku pernah melakukan pertemuan dengan orang-orang tersebut. Sebagai catatan, dalam dakwaan disebut Yudi bahwa beberapa kali memberikan uang kepada Lutfhi Hasan Ishaaq, baik secara langsung maupun melalui perantara Ahmad Fathanah.

Namun berbeda dengan pertemuan Luthfi yang dianggap mengindikasikan adanya pemberian uang dari pengusaha tersebut kepada Luthfi sebagai pejabat negara, nama Hatta Rajasa, Setya Novanto, dan Happy Bone jutru lepas dari dakwaan.

"Kalau orang lain bertemu Yudi tidak jadi persoalan, kenapa dengan LHI jadi masalah?" tambah Paru.

Meski dalam BAP tidak disebutkan kapan Yudi bertemu dengan para politisi tersebut ataupun tujuannya, Paru kemudian melanjutkan, "Kami berharap dalam persidangan ini tabirnya terbuka."

Dia juga kembali menekankan bahwa penting untuk diingat bahwa sekalipun Yudi beberapa kali bertemu dengan kliennya, tidak lantas dapat disimpulkan bahwa ada gratifikasi atau tindak suap dalam pertemuan tersebut.

Jakarta (B2B) - Lawyers for Lutfi Hasan Ishaaq, Zainuddin Paru accused the Corruption Eradication Commission (KPK) proved not to equitable in investigating cases of bribery of meat import quotas in the Ministry of Agriculture. This was proven from the disappearance of the names of politicians from other political parties of the indictment.

The name of the politician by Zainuddin Paru is Chairman of the National Mandate Party (PAN), Hatta Rajasa; Chairman of the Golkar Party faction of Parliament, Setya Novanto, and Golkar politician, Happy Bone Zulkarnaen.

"In Minutes of Examination Yudi Setiawan mentioned as being close to Aburizal Bakrie, but when it becomes an indictment, all political parties outside the PKS does not appear in the indictment," said Zainuddin Paru in Jakarta, Monday (1/7).

Paru explained that in the BAP Yudi Setiawan claimed to have met them. For the record, in the indictment stated that Yudi several times gave money to Lutfhi Hasan Ishaaq, either directly or through intermediaries Ahmad Fathanah.

However, different from that considered Lutfi meeting indicate that the use of money from businessmen to Lutfi as a state official, the name of Hatta Rajasa, Setya Novanto, and Happy Bone precisely separated from the indictment.

"If other people met Yudi does not matter, why the LHI be a problem?" Paru added.

Although in the Dossiers does not say when Yudi met with the politicians or the goal, Paru and then continued, "We hope this fact in the trial will be open."

He also re-emphasized that it is important to remember that even if Yudi several times to meet with his client, not necessarily be concluded that no gratuities or bribes follow the meeting.