Menara Telekomunikasi, Harga Sewanya Diestimasi Naik 10%
Telecom Tower Leasing Price Up 10%
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Harga sewa menara telekomunikasi di Indonesia pada tahun ini diperkirakan naik 10% karena kenaikan harga bahan baku baja lokal sebesar 15%. Komponen baja merupakan bahan utama pembangunan menara yang berkontribusi hingga 50%.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengembang Menara Telekomunikasi (Aspimtel) Peter Simanjuntak mengatakan, kenaikan harga baja lokal sebesar 15% akan berpengaruh terhadap pembangunan menara telekomunikasi, terutama di daerah-daerah baru.
"Kenaikan harga baja akan mempengaruhi alokasi belanja modal dan biaya operasional perusahaan-perusahaan menara," tambah Peter.
Jakarta (B2B) - The leasing price for Indonesia’s telecommunication (telecom) tower this year is estimated to climb 10 percent due to a 15-percent increase in local steel raw material price. Steel is main component for tower construction, which contributes up to 50 percent of the total material.
Secretary General of Telecom Tower Developers Association (Aspimtel) Peter Simanjuntak said 15-percent increase in local steel price will affect telecom tower construction, particularly in new areas.
"Such steel price hike will affect tower companies’ capital expenditure (capex) and operation expense allocations," Peter said.
