US$7 Miliar, Impor Bahan Baku Makanan dan Minuman

Food & Beverage Industry`s Raw Material Import Hits US$7 Miliar

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


US$7 Miliar, Impor Bahan Baku Makanan dan Minuman
Foto: kemenperin.go.id

Jakarta (B2B) - Nilai impor bahan baku makanan dan minuman pada 2013 diperkirakan mencapai US$7 miliar, naik 16,6% dibanding realisasi 2012 yang diproyeksikan mencapai US$6 miliar.

Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Yusuf Hady mengatakan peningkatan proyeksi nilai impor bahan baku dipicu pertumbuhan industri makanan dan minuman domestik.

“Ketergantungan industri terhadap bahan baku impor masih tinggi, karena itu impor bahan baku tahun ini juga meningkat,” kata Yusuf Hady.

Menurut Yusuf, produsen membutuhkan tambahan bahan baku impor untuk memenuhi kebutuhan ekspansi produksi tahun ini.

Jakarta (B2B) - The food and beverage industry’s raw material import value this year is estimated to climb 16.6 percent to US$7 billion from US$6 billion.

Vice Chairperson of the Indonesia Food and Beverage Enterprises Association (Gapmmi) Yusuf Hady stated, the increase in raw material import value’s projection is triggered by the domestic food and beverage industry’s growth.

“The industry is still highly dependent on imported raw material, and that is why this year’s raw material import is also rising,” said Yusuf Hady.

He says that food and beverage manufacturers require additional raw material import in order to support their production expansion this year.