Lokasi CSA, Produksi Padi Grobogan 2024 Diprediksi Tembus 1 Juta Ton

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Lokasi CSA, Produksi Padi Grobogan 2024 Diprediksi Tembus 1 Juta Ton
PROGRAM SIMURP: Mentan Amran Sulaiman [kanan] memantau penyaluran, pemasangan hingga penggunaan pompa air untuk menyedot air dari sungai dan sumber air lainnya untuk dialirkan ke persawahan agar dapat segera menanam padi.

Grobogan, Jateng [B2B] - Kementerian Pertanian RI menaruh harapan besar pada Kabupaten Grobogan selaku lumbung padi terbesar Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Grobogan memprediksi produksi padi 2024 akan menembus satu juta ton dari perluasan areal tanam seluas 110 ribu hektar, kata Bupati Grobogan Sri Sumarni.

Grobogan yang merupakan lokasi kegiatan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] menjadi tumpuan asa Kementan meningkatkan produktivitas melalui pompanisasi.

Kegiatan CSA Grobogan terpusat di tiga kecamatan: Gubug, Karang dan Godong di bawah koordinasi Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] setempat dalam rentang kendali Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP].

Sasaran Kementan menggelar pompanisasi di Jateng dikemukakan Sekretaris Jenderal [Sekjen] Prihasto Setyanto saat menggelar safari kerja, Jumat pekan lalu [19/4] dengan meninjau langsung program pompanisasi di Kabupaten Pati, Blora dan Grobogan.

Safari kerja tersebut merupakan instruksi Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada jajarannya untuk segera mempercepat tanam padi. Guna mengejar ketertinggalan produksi yang sempat tertinggal pada musim sebelumnya.

"Situasi pangan kita secara nasional sedang tidak baik-baik saja. Ini akibat El Nino panjang sejak 2023 dan berimbas hingga 2024," kata Prihasto pada lawatan maraton satu hari di Kabupaten Pati, Blora dan Grobogan Jumat [19/4].

Sekjen Prihasto Setyanto mengakui, sektor pertanian pada 2023 mengalami kemunduran musim tanam karena lahan persawahan kering kerontang. Kegiatan tanam di seluruh Jateng, untuk 2024, harus mencapai satu juta hektar agar dapat menutupi kekurangan tahun berikutnya.

"Kementan pun memangkas anggaran atau Refocusing agar fokus pada antisipasi cuaca ekstrim. Kami juga mencermati penambahan areal tanam di Pati dan Blora. Dari data yang saya terima, lahan tadah hujan di Pati sekitar 18 ribu hektar tapi baru tertanam 60 hektar," katanya.

Selain Pati, kata Prihasto, Kementan juga mencermati pertanaman di Blora yang merupakan wilayah terbesar kedua setelah Grobogan. Di Grobogan, potensi luas lahan tadah hujan 30 ribu hektar dan baru terealisasi 319 hektar.

Inovasi CSA SIMURP
Pompanisasi diikuti percepatan tanam disambut antusias petani dan penyuluh berwawasan CSA Kabupaten Grobogan. Pasalnya, pompanisasi memberi peluang petani optimalkan pengelolaan sumber daya air secara tepat dan efisien.

Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyampaikan terimakasih atas perhatian Kementan terhadap jalannya pembangunan pertanian di Jawa Tengah. Dia optimis target produksi padi di Grobogan dapat melebihi target yang telah ditentukan.

"Saya optimis akan tercapai dengan adanya perluasan area tanam seluas 110 ribu hektar, maka produksi di Grobogan dalam setahun akan mencapai satu juta ton," katanya.

Pompanisasi bertujuan mendukung percepatan tanam padi sehingga dapat meningkatkan Indeks Pertanaman [IP] yang semula hanya mampu satu atau dua kali menjadi tiga kali tanam dalam setahun.

Peningkatan IP merupakan sasaran paket teknologi CSA kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bertujuan meningkatkan produktivitas dan mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim.

"Dengan adanya SIMURP harus terjadi peningkatan ekonomi, meningkatkan penerapan inovasi dan adopsi teknologi yang efisien efektif, serta produksi telah dijamin pasar," katanya.

Direktur National Project Implementation Unit [NPIU] SIMURP Bustanul Arifin Caya menambahkan paket CSA berupaya   meminimalisir risiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca [GRK], meningkatkan pendapatan petani di Daerah Irigasi dan Daerah Rawa Proyek SIMURP.

Terkait IP, kata Bustanul, target CSA SIMURP terhadap IP adalah menggenjot dari 100 menjadi 200 dan seterusnya hingga 400 atau empat kali tanam dalam setahun.

"Dua kali panen satu tahun dicapai lokasi penyuluhan pertanian melalui Demplot CSA naik dari 1.93 pada 2021 ke 1.99 tahun 2022 di lokasi kegiatan SIMURP," katanya.

Terpisah, Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mengatakan upaya meningkatkan IP ditempuh CSA dengan teknologi hemat air, sistem irigasi berselang [Intermittent] atau Irigasi Basah Kering/Alternate Wetting and Drying [AWD].

Peningkatan IP dengan AWD, harus didukung penggunaan pupuk organik, pemupukan berimbang, bibit unggul rendah emisi dan tinggi hasil, sistem tanam jajar legowo, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman [OPT] dan pengukuran emisi GRK. [timsimurpkementan]

Grobogan of Central Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.