Perkuat Kompetensi, Siswa SMKPP Kementan ikuti Pembekalan Pra Sertifikasi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Perkuat Kompetensi, Siswa SMKPP Kementan ikuti Pembekalan Pra Sertifikasi
SMKPPN SEMBAWA: Uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] Pertanian Kementan berlangsung di Tempat Uji Kompetensi [TUK], salah satunya TUK SMKPP Negeri Sembawa di Banyuasin, Sumsel.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI senantiasa berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia pertanian [SDM]. Hal itu diupayakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] melalui unit pelaksana teknis [UPT] di antaranya Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan [SMKPP] Negeri Sembawa di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Salah satu upaya SMKPPN Sembawa dengan Program Sertifikasi Kompetensi, selain bertujuan meningkatkan daya saing SDM, kompetensi juga memberikan keahlian sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia [SKKNI] pada peserta didik, yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi [BNSP].

Uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] Pertanian Kementan berlangsung di Tempat Uji Kompetensi [TUK], salah satunya TUK SMKPP Negeri Sembawa di Banyuasin, Sumsel.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi milenial. Sebab, merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang semakin mandiri, maju dan modern.

“Sistem pertanian kita saat ini beradaptasi dengan era 4.0, generasi milenial yang akrab dengan inovasi teknologi dalam era 4.0. Kita akan cetak 2,5 juta petani milenial hingga 2024,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa SDM memiliki peran penting untuk kemajuan pertanian, untuk itu BPPSDMP mengembangkan SMKPP Negeri dan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] maupun Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI].

“Semoga ke depan, minat generasi muda di bidang pertanian terus bertambah, terlebih Kementan telah menyiapkan tiga  sekolah menengah kejuruan, enam Polbangtan dan satu PEPI," katanya.

Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan bahwa sekolah yang dia pimpin sebagai salah satu UPT bidang Pendidikan BPPSDMP berupaya meningkatkan kualitas lulusannya melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi.

Yudi Astoni menambahkan, salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis Pra Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian bagi peserta didik tingkat XII SMK PPN Sembawa selama dua hari, 26 -27 Februari 2024.

"Sebelum mengikuti Sertifikasi Profesi bidang pertanian, siswa mendapat pembekalan agar mereka lebih baik dan kompeten untuk mengikuti sertifikasi," katanya.

Bimtek Pra Sertifikasi
Bimtek Pra Sertifikasi diikuti oleh seluruh calon lulusan berjumlah 153 orang, terdiri atas 64 siswa program studi [Prodi] Agribisnis Tanaman Perkebunan [ATP], 31 siswa Prodi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura [ATPH], 29 siswa Prodi Agribisnis Ternak Unggas [ATU] dan 29 siswa Prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian [APHP].

Narasumber yang dihadirkan pada Bimtek Sertifikasi antara lain dari Balai Penelitian Sembawa, Dinas TPH Banyuasin, CV Adya Pratama, PT Super Unggas Jaya dan PT Agro Makmur Sentosa.

Kepala Sekolah, Yudi Astoni yang diwakili oleh Wakil kepala bidang Kurikulum SMKPPN Sembawa, Estri Rahajeng mengatakan bahwa Bimtek dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik sebelum melaksanakan sertifikasi kompetensi.

"Kegiatan tersebut upaya untuk memberikan pengakuan terhadap para calon alumni agar skill dan keterampilan yang diperoleh akan siap menjadi job seekers dan job creators," katanya.

Kepala TUK Yoniar Effendi menjelaskan beberapa skema di antaranya pada Prodi ATP dengan Skema Mandor Panen Kelapa Sawit sebanyak 29 siswa, Mandor Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit sebanyak 35 siswa, Prodi ATPH dengan Skema Pembudidaya Tanaman Sayuran 30 siswa.

"Prodi ATU dengan Skema Operator Kesehatan Unggas atau Vaksinator sebanyak 11 siswa, operator petugas kandang pedaging 20 siswa dan Prodi APHP dengan skema pembuat selai buah sebanyak 28 siswa," katanya. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.