Percepatan Tanam Padi, Petani CSA Grobogan jadi Target Kementan di Jateng

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Percepatan Tanam Padi, Petani CSA Grobogan jadi Target Kementan di Jateng
PROGRAM SIMURP: Sekjen Kementan, Prihasto Setyanto [depan kanan] memantau pengembangan pompanisasi di Kabupaten Pati, untuk mendukung petani mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air secara tepat dan efisien.

Pati, Jateng [B2B] - Lokasi kegiatan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] di Grobogan menjadi salah satu dari empat kabupaten di Jawa Tengah, yang dibidik Kementerian Pertanian RI melakukan Percepatan Tanam Padi. Selain Grobogan, tiga kabupaten lain adalah Pati, Rembang dan Blora, untuk mengantisipasi El Nino melalui program pompanisasi.

Pompanisasi diikuti upaya percepatan tanam padi yang diinisiasi Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman disambut antusias petani dan penyuluh berwawasan CSA di Kabupaten Grobogan. Pasalnya, pompanisasi memberi peluang petani mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air secara tepat dan efisien.

Mentan Amran mengingatkan, petani berproduksi wajib didukung penuh, karena hidup dan matinya suatu bangsa tergantung pangan. Air, pupuk dan teknologi mekanisasi menjadi aspek penting yang wajib dipastikan tersedia, karena langsung mendukung aktivitas produksi petani.

Komitmen Kementan ditandai pantauan lapangan oleh Sekretaris Jenderal [Sekjen] Kementan, Prihasto Setyanto di Kabupaten Pati, Kamis [18/4] bagi upaya masif pemasangan pompa air untuk memasok kebutuhan sawah kering agar bisa berproduksi di masa tanam berikutnya.

Prihasto mengatakan, keempat kabupaten yakni Grobogan, Pati, Rembang dan Blora merupakan sentra produksi padi di Jawa Tengah, sehingga Kementan mendukung percepatan mengingat kondisi air masih cukup untuk masa tanam 2024.

"Sesuai arahan Mentan Amran, kita harus bersama-sama terjun langsung ke lapangan dan mendorong percepatan tanam padi dalam mengantisipasi El Nino. Dengan begitu, kita bisa melihat apa saja yang menjadi permasalahan-permasalahan di lapangan," katanya.

Diketahui, tiga kecamatan di Kabupaten Grobogan menjadi lokasi kegiatan CSA yakni Gubug, Karang dan Godong di bawah koordinasi Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] setempat dalam rentang kendali Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP].

Program pompanisasi dan percepatan tanam padi sejalan upaya SIMURP didukung pembiayaan dari Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia [AIIB] yang ditandangani pada Juli 2018 untuk mengembangkan Pertanian CSA pada 24 kabupaten di 10 provinsi.

Target SIMURP, meningkatkan pelayanan irigasi dan penguatan akuntabilitas pengelolaan skema irigasi, dengan indikator keberhasilan yakni area yang terfasilitasi dengan layanan irigasi/drainase baru atau direhabilitasi dan persentase intensitas pertanaman [IP].

Kementan merupakan pelaksana SIMURP bersama KemenPUPR, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas], Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.

Pompanisasi Dukung CSA
Pompanisasi bertujuan mendukung percepatan tanam padi sehingga dapat meningkatkan Indeks Pertanaman [IP] yang semula hanya mampu satu atau dua kali menjadi tiga kali tanam dalam setahun.

Peningkatan IP merupakan sasaran paket teknologi CSA yang dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa CSA bertujuan meningkatkan produktivitas dan mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim.

"Dengan adanya SIMURP maka harus terjadi peningkatan ekonomi, peningkatkan penerapan inovasi dan adopsi teknologi yang efisien efektif, serta produksi telah dijamin oleh pasar," kata Dedi Nursyamsi.

Direktur National Project Implementation Unit [NPIU] SIMURP Bustanul Arifin Caya menambahkan paket CSA berupaya   meminimalisir risiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca [GRK], meningkatkan pendapatan petani di Daerah Irigasi dan Daerah Rawa Proyek SIMURP.

Terkait IP, kata Bustanul, target CSA SIMURP terhadap IP adalah menggenjot dari 100 menjadi 200 dan seterusnya hingga 400 atau empat kali tanam dalam setahun.

"Dua kali panen satu tahun dicapai lokasi penyuluhan pertanian melalui Demplot CSA naik dari 1.93 pada 2021 ke 1.99 tahun 2022 di lokasi kegiatan SIMURP," katanya.

Terpisah, Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mengatakan upaya meningkatkan IP ditempuh CSA melalui teknologi hemat air dengan sistem irigasi berselang [Intermittent] atau Irigasi Basah Kering/Alternate Wetting and Drying [AWD].

Peningkatan IP dengan AWD, harus didukung penggunaan pupuk organik, pemupukan berimbang, penggunaan bibit unggul yang rendah emisi dan tinggi hasil, sistem tanam jajar legowo, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman [OPT] dan pengukuran emisi GRK. [timsimurpkementan]

Pati of Central Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.