Halim PK Resmi Digunakan untuk Penerbangan Komersial

Halim PK Air Force Base Opens for Comercial Flights was Only Temporary

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Halim PK Resmi Digunakan untuk Penerbangan Komersial
Bandara Halim Perdanakusuma (Foto: bumn.co.id)

Jakarta (B2B) - Peresmian Bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara yang melayani penerbangan komersial terjadwal dapat menjadi alternatif yang baik bagi masyarakat dan mengurai padatnya penerbangan di Bandara Soekarno Hatta.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan bahwa penerbangan komersial pindah ke Halim PK diperkirakan akan berlangsung sekitar dari 10 tahun hingga rampungnya pembangunan bandara baru yang sekelas dengan Bandara Soekarno-Hatta.

"Mungkin mereka akan berjalan selama kurang dari 10 tahun. Setelah evaluasi tahunan dan pengembangan bandara baru, Halim Perdanakusuma akan difokuskan pada fungsi aslinya yaitu melayani penerbangan VVIP dan tujuan pertahanan," tambahnya.

Dia menjelaskan bahwa pemanfaatan Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial hanya untuk sementara guna mengatasi kepadatan penerbangan di bandara Soekarno-Hatta.

Bandara Halim Perdanakusuma pada dasarnya dirancang untuk kepentingan militer, fungsi masih akan tetap sama, meskipun sekarang telah dibuka untuk penerbangan komersial, jelasnya, menambahkan bahwa dalam kasus tujuan militer atau penerbangan VVIP dijadwalkan, penerbangan komersial mungkin tertunda.

"Pergeseran penerbangan ke Halim hanyalah solusi jangka pendek. Ini memang tidak signifikan mengurangi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta tetapi sebaliknya, hal itu akan membantu mengurangi beban di sana terutama selama jam-jam tertentu untuk memenuhi kapasitas ideal penerbangan," tegasnya .

Bambang mencontohkan bahwa bandara baru harus dibangun untuk mengurangi beban Soekarno-Hatta.

Dia menambahkan bahwa bandara baru, yaitu sebesar Soekarno-Hatta, akan dibangun di dekat kawasan padat Jakarta Timur.

Dengan fungsi bandara baru nanti, orang bahkan dapat memilih untuk terbang dari Soekarno-Hatta atau yang baru tergantung pada tempat mereka tinggal.

Sejauh ini, Kabupaten Karawang di Jawa Barat telah dianggap sebagai lokasi yang paling ideal untuk bandara baru.

"Berdasarkan hasil penelitian, ada tujuh alternatif, namun, yang paling ideal adalah di Karawang," tambahnya.

Dia mengatakan bahwa biaya proyek diperkirakan hingga Rp10 triliun, dan akan dirancang sebagai bandara ramah lingkungan.

Dia menambahkan bahwa proyek ini diharapkan selesai dalam waktu lima atau enam tahun.

Jakarta (B2B) -  Indonesia government opened Halim Perdanakusuma air force base in Jakarta for commercial flights, here on Friday, as part of efforts to reduce congestion at Soekarno-Hatta airport.

Deputy Minister of transportation Bambang Susantono stated that commercial flights from Halim Perdanakusuma were expected to run for less than 10 years until the development of a new Soekarno-Hatta class airport.

"Perhaps they will run for less than 10 years. Following the annual evaluation and the development of a new airport, Halim Perdanakusuma will be focused on its original functions namely serving VVIP flights and defense purposes," he added.

He explained that the opening of Halim Perdanakusuma for commercial flights was only temporary just to overcome flight congestion at Soekarno-Hatta airport.

As Halim Perdanakusuma has been essentially designed for military purposes, the functions will still remain the same, although it has now been opened for commercial flights, he explained, adding that in case of military purposes or VVIP flights scheduled, commercial flights may be delayed.

"The shifting of flights to Halim is only a short-term solution. It will indeed not significantly reduce flights at Soekarno-Hatta but instead, it will help reduce burden there especially during certain hours to meet the ideal capacity of flights," he emphasized.

Bambang pointed out that a new airport must be built to reduce the burden of Soekarno-Hatta.

He added that the new airport, which is as big as Soekarno-Hatta, will be built near the heavily populated East Jakarta.

With the functioning of new airport later, people may even choose to fly from Soekarno-Hatta or the new one depending on their place of residences.

So far, Karawang district in West Java has been considered the most ideal location for the new airport.

"Based on the results of studies, there are seven alternatives, however, the most ideal is at Karawang," he added.

He remarked that the project cost was estimated at up to Rp10 trillion, and will be designed as an eco-friendly airport.

He added that the project is expected to finish within five or six years.