Kartu Jakarta Pintar Diterbitkan Bank DKI Berupa Kartu ATM

ATM-like Kartu Jakarta Pintar Issued by DKI Bank

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Taswin Bahar
Translator : Intan Permata Sari


Kartu Jakarta Pintar Diterbitkan Bank DKI Berupa Kartu ATM
Kartu Jakarta Pintar diterbitkan Bank DKI dalam bentuk kartu ATM (Foto2: merdeka.com)

Jakarta (B2B) - Kartu Jakarta Pintar (KJP) dibagikan dalam bentuk kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang diterbitkan oleh Bank DKI dan sudah berjalan. Status siswa dibedakan berdasarkan kartu yakni sekolah negeri kategori platinum, swasta (silver) dengan besaran nilai sama, yakni sebesar Rp240 ribu untuk setiap siswa SMA/SMK per bulan.

Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono mengatakan KJP merupakan yang pertama kali dan sudah dicoba di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank DKI, dan sudah berjalan.

"Kartu ini supaya diamankan dan dipakai sesuai nama siswa di kartu ini. Di amplop terpisah ada nomor PIN rahasia dan jangan sampai nomornya diketahui dan dimanfaatkan orang lain. Bila uangnya tidak diambil bulan ini, bisa diambil bulan depan dan tidak hilang. Bank DKI tidak akan mengenakan biaya sama sekali," kata Eko Budiwiyono saat peluncuran KJP oleh Gubernur DKI Joko Widodo di Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Dewasa (Yappenda) di Kelurahan Kebonbawang, Kecamatan Tanjungpriok, Jakarta Utara, Sabtu (1/12).

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, peluncuran Kartu Jakarta Pintar merupakan yang pertama kali dan sudah dicoba di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank DKI, dan sudah berjalan.

"Bulan ini ada tambahan 6.000-an. Tahun depan kira-kira 332 ribu yang mau diluncurkan untuk sekolah swasta dan negeri, tapi yang paling banyak sekolah swasta yang diberikan ini. Jadi yang SMA dan SMK diberikan 240 ribu, SMP 210 ribu dan yang SD 180 ribu.

"Itu bukan untuk biaya sekolah loh ya, tapi untuk biaya beli seragam, sepatu, buku dan biaya tambahan gizi, serta transport, karena biaya sekolah sudah ditanggung," ungkap mantan Walikota Solo ini lagi.

Jakarta (B2B) - Smart Card is distributed in the form of ATM card issued by DKI Bank which is running well. Students’ status is determined based on the type of card, platinum card for state school, silver card for private school bearing similar value, Rp 240,000 for student of senior high/vocational school monthly.

Executive Director of DKI Bank, Eko Budiwiyono, says that the card is the first time implementation and it has been tested in ATM machines of DKI Bank and it goes well.

“The card should be safely kept and used by student whose name is written on the card. In a separate envelope, there is a secret PIN number, do not let other people know your PIN and take advantage of your card. If you do not withdraw your money this month, it will remain in your account and you can use it in the following month. The bank will not charge any cost at all,” said Eko in the launching event of the card by Governor Joko Widodo in Yappenda (Foundation of Education and Teaching for Adult) in Kebonbawang village, Tanjungpriok sub district, North Jakarta on Saturday (1/12).

The Governor said that the launching of the card is for the first time in the country and it has been tested in ATMs of DKI Bank and it turns out well.

“This month, there are 6,000 additional cards. Next year, it will be about 332,000 cards launched for private and state schools, but mostly are for private schools. For senior high and vocational schools, the amount is Rp 240,000, for junior high school, it is Rp 210,000, and for elementary school it is Rp 180,000.

“It is not for school fee, but it is for buying uniforms, shoes,
books, transportation fee, and healthy snacks. School fee is already paid by the government,” said the former Mayor of Solo.