Ditjen PKH Kementan Dukung Penanganan Bangkai Ternak Dampak Banjir Pacitan

Indonesian Govt Anticipates Impact of Dead Animal in East Java`s Pacitan

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Ditjen PKH Kementan Dukung Penanganan Bangkai Ternak Dampak Banjir Pacitan
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita (ke-2 kiri) saat berkunjung ke UPTD pusat kesehatan hewan (Puskeswan) yang tergenang hingga satu meter saat bencana banjir 29 November lalu (Foto: Humas Ditjen PKH)

Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI mengantisipasi dampak kesehatan ternak dan lingkungan atas matinya 155 ekor sapi, 1.961 kambing, dan 6.509 unggas di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor pada Rabu pekan lalu (29/11), Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) melakukan penatalaksanaan bangkai ternak sesuai standar operasional prosedur kesehatan hewan dan mencegah wabah penyakit hewan ternak.

Dampak bencana alam diantisipasi oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) I Ketut Diarmita, hari ini (9/12) dengan mengirimkan tenaga medis kesehatan hewan ke lokasi bencana didukung 120 liter desinfektan; 180 botol antibiotik terdiri atas limoxin, limoxin LA dan Penstrep @100 ml, 120 botol vitamin @100 ml, 50 pasang sepatu boot, dan delapan pot obat cacing untuk 320 ekor hewan ternak.

"Bantuan dari kementerian diharapkan dapat membantu penatalaksanaan bangkai ternak dengan menyemprotkan desinfektan dan disposal bangkai sesuai standar operasional prosedur, dan bantuan pakan ternak kepada masyarakat yang kehilangan hamparan hijauan pakan ternak," kata Ketut Diarmita saat mengunjungi lokasi terdampak bencana di Pacitan.

Dia mengharapkan pelayanan kesehatan secara terpadu terhadap hewan ternak yang selamat dapat terus dilakukan oleh dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan setempat.

"Pengamatan terhadap penyakit sebagai bentuk early warning system, dan mencegah kemungkinan wabah penyakit hewan akibat dampak bencana banjir," kata Diarmita saat berkunjung ke UPTD pusat kesehatan hewan (Puskeswan) yang tergenang banjir hingga satu meter.

Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Ministry anticipates the health effects of livestock on the death of 155 head of cattle, 1,961 goats and 6,509 poultry in Pacitan district of East Java province by flash floods and landslides last Wednesday (29/11), by handling of dead animals to operational standards of animal health procedures and preventing outbreaks of livestock diseases.

The impact of natural disasters anticipated by Director General of Livestock and Animal Health, I Ketut Diarmita, today (December 9) supported by veterinary medical personnel to the disaster area supported by 120 liters of disinfectant; 180 antibiotic bottles consisting of limoxin, limoxin LA and 100 ml sterilizer, 120 bottles of vitamin @ 100 ml, 50 pairs of boots, and eight pots of worm medicine for 320 livestock.

"The ministry's support is expected overcome the dead animals with disinfectant and disposal and animal feed assistance to people who lost land for livestock feed," Mr Diarmita said while visited locations affected by natural disaster in Pacitan.

He expects integrated animal health services to live cattle can be continued by the livestock and animal health district office.

"Observation of the disease as an early warning system, and preventing possible outbreaks of animal diseases due to natural disasters," Mr Diarmita said during visited in Pacitan's animal health center.