Manggis Tembus China, Penantian Lima Tahun Petani dan Eksportir

Indonesian Mangosteen Export to China after Five Years of Waiting

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Manggis Tembus China, Penantian Lima Tahun Petani dan Eksportir
EKSPOR MANGGIS: Kepala Barantan, Banun Harpini (tengah) memperlihatkan pada awak media buah manggis untuk ekspor langsung ke China setelah penantian lima tahun (Foto: Humas Barantan)

Jakarta (B2B) - Hari ini, Kamis (18/1) menjadi hari bersejarah bagi petani dan eksportir buah manggis setelah buah eksotis tersebut dinyatakan legal masuk ke China melalui ekspor langsung dari Indonesia, dengan peluncuran ekspor perdana satu ton manggis melalui Bandara Internasional Soekarno - Hatta oleh PT Agung Mustika Selaras sementara proses sortasi dan pengawasan diawasi petugas karantina dari Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno - Hatta.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Banun Harpini mengatakan dalam lima tahun terakhir manggis Indonesia dinyatakan ilegal masuk China padahal buah kaya manfaat tersebut digemari oleh warga di ´negeri tirai bambu´ tersebut dan terbukti banyak ditemukan manggis Indonesia di China.

“Mereka larang masuk langsung dari Indonesia tapi ambil dari Malaysia, Vietnam, Thailand sehingga nilai tambah dikantongi negara perantara, bukan kita," kata Banun Harpini di Cengkareng, Banten hari ini.

Menurutnya, manggis untuk ekspor ke China diperoleh dari kebun di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat dan dikemas di rumah pengemasan yang telah diregistrasi oleh Kementerian Pertanian RI.

"Proses sortasi dan pengemasan di bawah pengawasan ketat Barantan, untuk memastikan tidak terbawanya organisme pengganggu tumbuhan disingkat OPT yakni berupa serangga hidup seperti kutu putih, semut dan serangga hidup lainnya," kata Banun.

Dia menambahkan, proses pengawasan sebelum pengemasan melalui perlakuan karantina yakni dicuci dengan desinfektan, penyemprotan udara bertekanan tinggi dengan kompresor (air brushing) dan dikemas dalam keranjang yang telah dilapisi kertas dan dibungkus plastik, untuk memastikan tidak terjadi reinfestasi kembali oleh serangga selama di perjalanan menuju China.

Diskriminasi
Indonesia layak menyambut gembira peluang ekspor manggis langsung ke China setelah lima tahun mengalami diskriminasi, dan dilaporkan Kementan melalui Barantan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 27 - 28 Oktober 2016 di Jenewa, Swiss.

"Negosiasi panjang harus ditempuh Indonesia, dan akhirnya pada 11 Desember 2017, Barantan dan otoritas karantina pertanian China disingkat AQSIQ menandatangani kesepakatan protokol manggis, yang menyusul protokol sarang burung walet dan salak yang duluan masuk ke China," kata Banun Harpini.

Dia mengharapkan peluncuran ekspor perdana tersebut diikuti oleh eksportir lainnya untuk memenuhi persyaratan administrasi dan teknis sebagaimana tercantum dalam protokol yang disepakati, dan China membutuhkan 2.000 ton untuk musim panen 2018.

Hal penting yang tertuang dalam protokol ekspor manggis ke China adalah kebun dan rumah kemas manggis sudah teregistrasi, dan dinyatakan bebas dari fruit flies, mealy bugs, dan scale insect.

Jakarta (B2B) - Today, Thursday (January 18)  became a historic day for farmers and mangosteen exporters of Indonesia after the exotic fruit was declared legally entered China from Jakarta, with initial export launch a ton of mangosteen from Soekarno - Hatta International Airport by  Agung Mustika Selaras Corp. while the process of sorting and supervision was supervised by quarantine officers from Soekarno - Hatta Agricultural Quarantine Center, according to quarantine

Director General of Indonesian Agricultural Quarantine Agency or the Barantan,  Banun Harpini said the last five years of Indonesian mangosteen illegal entry into China, whereas mangosteen is favored by Chinese citizens and found many Indonesian mangosteen in China.

"They ban imports from Indonesia but take from Malaysia, Vietnam, Thailand so that the value added is an intermediary country, not Indonesia," Mrs Harpini said in Cengkareng, Banten today.

According to her, the mangosteen for export to China from Subang district, West Java province and packed in a packing house registered by the ministry of agriculture.

"The process of sorting and packing under our strict supervision, to ensure the unavailability of plant pest organisms such as white fleas, ants and other insects," she said.

The process of oversight before packaging through quarantine treatment is washed with disinfectant, brushing water, and packed in paper-covered baskets and wrapped in plastic, to ensure no re-infestation by insects.

The Discrimination
Indonesia´s mangosteen export opportunity directly to China is open after five years of discrimination, and reported by the agriculture ministry to the World Trade Organization (WTO) in Geneva, Switzerland on 27-28 October 2016.

"Strict negotiations must be taken by Indonesia, and finally on December 11, 2017, Indonesia and China´s agricultural quarantine authorities signed the mangosteen protocol agreement, following the swiftlet nest protocol, and salak which first exports directly to China," Mrs Harpini said.

She expects the initial export launch to be followed by other exporters to meet administrative and technical requirements as stated in the agreed protocol, and China needs 2,000 tons for 2018.

The important thing of the mangosteen export protocol to China is that land and mangosteen containers have been registered, and declared free of fruit flies, mealy bugs, and scale insects.