Indonesia Akhirnya Punya Galeri Seni Kontemporer

Indonesia to Open First Contemporary Art Gallery

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Indonesia Akhirnya Punya Galeri Seni Kontemporer
Foto: AFP/MailOnline

GALERI seni kontemporer pertama di Indonesia dibuka pada Sabtu, menampilkan karya-karya Ai Weiwei, Mark Rothko dan sejumlah seniman Indonesia di sebuah ruang modern yang menghadap cakrawala Jakarta.

Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara (Museum MACAN) menyimpan hampir 800 lukisan dan patung, dan bertujuan untuk menyediakan galeri kelas dunia di Indonesia.

Koleksinya, yang sebagian besar diakuisisi oleh pengusaha Haryanto Adikoesoemo selama 25 tahun terakhir, dipamerkan di sebuah ruangan seluas 4.000 meter persegi di lantai lima sebuah gedung bertingkat.

Indonesia, sebuah negara kepulauan yang luas yang berpenduduk lebih dari 250 juta orang, merupakan rumah bagi dunia seni yang dinamis namun belum memiliki museum berkualitas tinggi.

"Apa yang kami tawarkan adalah sesuatu yang sangat berbeda dengan apa yang telah ada di Indonesia. Kami adalah salah satu jenis dalam arti fokus internasional dan nasional kami," kata direktur museum Aaron Seeto kepada AFP.

Pembukaan tersebut menggarisbawahi minat yang berkembang pada seni Asia Tenggara dan hadir di tengah sejumlah galeri profil tinggi yang diluncurkan tahun ini di luar Eropa dan Amerika Utara.

Galeri seni Cape Town's Zeitz MOCAA dibuka pada September dan Louvre Abu Dhabi akan dibuka bulan ini.

Seeto mengatakan bahwa Museum MACAN diposisikan secara unik untuk meningkatkan profil seni Asia Tenggara.

"Kami benar-benar ingin mendorong pertukaran budaya, tapi juga menjalin hubungan dengan museum lain di seluruh dunia."

Sekitar setengah koleksi museum adalah karya seniman Indonesia, dan sisanya mengambil karya internasional termasuk lukisan karya Jean-Michel Basquiat dan Willem de Kooning, dan patung-patung oleh Yayoi Kusama dan Damien Hirst.

Dirancang oleh Studio MET London, museum ini juga akan menampilkan ruang konservasi dan pendidikan, yang diharapkan Seeto akan membantu meningkatkan apresiasi seni di Indonesia seperti dilansir MailOnline.

INDONESIA'S First international gallery of contemporary art opens Saturday, bringing together works by Ai Weiwei, Mark Rothko and Indonesian masters in a freeflowing modern space overlooking the Jakarta skyline.

The Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN) holds nearly 800 paintings and sculptures, and aims to provide a world-class gallery to a country starved of quality museum infrastructure.

The collection, mostly acquired by businessman Haryanto Adikoesoemo over the past 25 years, is showcased in an airy 4,000 square metre space on the fifth floor of a city tower.

Indonesia, a sprawling archipelago nation of more than 250 million people, is home to a vibrant art scene but lacks high-quality museums.

"What we are offering is something very different to what already exists in Indonesia. We are one of kind in a sense of our international and national focus," museum director Aaron Seeto told AFP.

The opening underlines growing interest in Southeast Asian art and comes amid a number of high-profile gallery launches this year outside of Europe and North America.

Cape Town´s Zeitz MOCAA opened in September and the Louvre Abu Dhabi is set to open this month.

Seeto said Museum MACAN is uniquely positioned to boost the profile of Southeast Asian art.

"We really want to encourage cultural exchange, but also working relationships with other museums around the world."

Around half the museum's collection is Indonesian, and the remainder takes in international works including paintings by Jean-Michel Basquiat and Willem de Kooning, and sculptures by Yayoi Kusama and Damien Hirst.

Designed by London´s MET Studio, the museum will also feature conservation and education spaces, which Seeto hopes will help boost the appreciation of art within Indonesia.