Tewas di Lion Air, Gaun Pengantin di Hari Pernikahan Kenang Mendiang Tunangan
Fiancee of Lion Air Crash Victim Goes ahead with Her Wedding Pictures Alone
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi

PERNIKAHAN terpaksa diurungkan tak menyurutkan niat sang calon pengantin mengenakan pakaian pengantin, meski dihadapkan kenyataan pahit setelah calon suaminya turut tewas dalam penerbangan Lion Air yang jatuh ke laut menewaskan 189 orang dalam pesawat naas tersebut.
Intan Syari berencana akan dinikahi kekasih masa kecilnya, Rio Nanda Pratama, pada Minggu tetapi calon suaminya tewas dalam perjalanan kembali ke Pangkal Pinang menjelang pernikahan mereka.
189 orang di pesawat Lion Air jet tewas setelah pesawat jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno - Hatta, Cengkareng, Banten.
Meski calon mempelai pria telah tiada, Intan Syari memutuskan ingin memenuhi keinginan terakhir mendiang, dan berpose di depan kamera mengenakan gaun putih dan cincin kawinnya.
Dalam satu foto, calon mempelai wanita berpose dengan adik perempuan dari tunangannya dan foto lain memperlihatkan dia berusaha tetap tersenyum di tengah pilu kehilangan sang kekasih.
Intan Syari menulis di Instagram: ´Meskipun saya merasakan kesedihan yang tidak dapat saya jelaskan, saya tetap harus tersenyum untuk kamu. Saya tidak boleh sedih tetapi harus kuat seperti yang selalu kamu katakan padaku.´
´Untukmu kekasihku Rio Nanda Pratama, terima kasih telah memberiku seorang calon adik ipar yang sangat hebat, kuat, cerdas, penyayang dan baik hati, sama sepertimu.
´Meskipun kamu tidak ada di sampingku kemarin, saudaramu yang setia menemaniku untuk melaksanakan permintaan terakhirmu yang paling indah.´
´Saya tahu kamu bahagia di sana dalam kekekalan yang pasti diinginkan semua orang. Ketahuilah bahwa cinta kita untuk kamu tidak akan berkurang sama sekali, kami mencintai kamu selamanya. ´
Di halaman Instagram-nya, Intan Syari menulis bahwa dia mengenal Rio Nanda Pratama, yang adalah seorang dokter, sejak mereka duduk di sekolah menengah ketika mereka berusia 13 tahun, dan menyebut mendiang sebagai ´cinta pertamanya´.
Dia mengatakan sebelum tunangannya menumpang di pesawat naas tersebut, dia bercanda bahwa jika dia tidak datang dari seminar medis pada waktunya dia harus tetap berfoto dan mengirimkan kepadanya.
Mendiang berpesan kepadanya: ´Jika saya tidak kembali pada 11 November, kamu harus tetap mengenakan gaun pengantin yang saya pilihkan untuk kamu.
´Berdandanlah secantik mungkin, mintalah mawar putih. Ambil foto yang bagus dan kirimkan kepada saya.´
Perencana pernikahan, Adiela Organizer, yang mengambil foto yang memilukan itu juga mengunggah beberapa foto secara online dan menjelaskan kisah tragisnya, seperti dilansir MailOnline.
Di samping foto-foto yang dia tulis: ´Indah Intan Syari, wanita yang hebat dan kuat.´
´Dr Rio Nanda Pratama… mengisi setiap hari dalam hidupnya selama 13 tahun. Mereka saling kenal sejak sekolah. Mereka adalah teman sekelas kemudian menjadi akrab, dan akhirnya mereka berpacaran hingga bertunangan yang bermimpi untuk menikah. Tapi Tuhan punya rencana lain.´
Menurut catatan teknis, Lion Air Boeing 737, yang baru beroperasi beberapa bulan, mengalami masalah instrumen sehari sebelumnya karena data kecepatan udara yang ´tidak dapat diandalkan´.
AN INDONESIAN woman whose fiancee was on a Lion Air flight which crashed into the sea killing 189 people carried on with her wedding pictures in her dress and ring.
Intan Syari was due to marry childhood sweetheart Rio Nanda Pratama on Sunday but he died coming home to Pangkal Pinang for their wedding day.
All 189 people on board the Lion Air jet were killed when the plane crashed into the Java Sea on October 29 just minutes after taking off from Jakarta.
The heartbroken bride-to-be said she wanted to fulfil his last wish, and posed for photos wearing her white gown and wedding ring.
In one photo, the would-be bride posed with her fiancee´s younger sister in place of him and in another image she even managed a smile.
Ms Syari wrote on Instagram: ´Even though I feel grief that I cannot describe, I still have to smile for you. I cannot be sad but should be strong like you always told me to be.
´For you my lover Rio Nanda Pratama, thank you for giving me a sister who is so great, strong, smart, merciful and kind, just like you.
´Even though you were not next to me yesterday your loyal sister accompanied me to carry out your last most beautiful request.
´I know you are happy there in eternity that surely everyone desires. Know that our love for you will not diminish at all, we love you forever.´
On her Instagram page, Ms Syari wrote that she had known Mr Pratama, who was a doctor, since middle school when they were 13 years old, and described him as her ´first love´.
She said before her fiance left for the doomed flight, he joked that if he did not arrived from the medical seminar in time she should still take the pictures and send them to him.
He was said to have told her: ´If I don´t return by 11 November, you should still wear your wedding gown that I chose for you.
´Wear beautiful make-up, ask for a white roses. Take good photos and send them to me.´
The wedding planner, Adiela Organizer, who took the heartbreaking pictures also posted some of them online and explained the couples tragic story.
Alongside the pictures she wrote: ´Beautiful Intan Syari, a great, strong woman.
´Dr Rio Nanda Pratama…filled every day of her life for 13 years. They knew each other since school. They were mates then friends, then close friends, and finally lovers who had a dream about getting married. But God had other plans.´
According to a technical log the Lion Air Boeing 737, which had only been in service a few months, suffered instrument problems the day before because of an ´unreliable´ airspeed reading.