7 Warga Indonesia dari 227 Penumpang dan 12 Awak Kabin dari 14 Negara
7 Indonesians of 227 Passengers and 12 Crew were from 14 Different Countries
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
KELUARGA dari penumpang pesawat asal China yang menantikan kedatangan pesawat Malaysia Airlines (MAS) menangis di bandara Beijing sejak Sabtu pagi menanti kejelasan tentang pesawat jet penumpang yang kemungkinan jatuh.
Pesawat naas tersebut mengangkut dua bayi asal Amerika dan China, dan 12 awak kabin, kata pihak Malaysia Airlines melalui pernyataan tertulis, seraya menambahkan pihak maskapai bekerja sama dengan semua pihak berwenang di wilayah tersebut untuk mencari dan mengerahkan tim penyelamat.
Pesawat mengangkut 153 penumpang asal China, 38 warga Malaysia, 12 asal Indonesia, tujuh warga Australia, tiga warga Prancis, empat warga Amerika, masing-masing dua dari Selandia Baru, Kanada dan Ukraina, dan masing-masing seorang dari Rusia, Italia, Taiwan, Belanda dan Austria, seperti dilansir Mail Online.
Ketujuh penumpang asal Indonesia seperti diumumkan MAS melalui laman resminya adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chynthya Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53) serta dua orang terdaftar dengan nama Ferry Indra Suadaya, masing-masing berusia 42 dan 35 tahun.
Di bandara Beijing, pemerintah China meminta keluarga dan kerabat penumpang pesawat untuk berkumpul di sebuah hotel sekitar 15 km dari bandara untuk menunggu informasi lebih lanjut, dan menyediakan layanan shuttle bus.
Seorang wanita menangis di dalam shuttle bus sambil menelepon melalui ponsel: "Mereka ingin kita pergi ke hotel. Ini pertanda buruk."
Sebuah ruang tunggu untuk keluarga dan kerabat juga disediakan di bandara Kuala Lumpur, kota asal pesawat lepas landas menuju Beijing.
Pilot pesawat adalah Kapten Zaharie Ahmad Shah, warga Malaysia berusia 53 tahun yang bergabung dengan maskapai tersebut sejak 1981.
Co-pilot nya Fariq Ab. Hamid usia 27 tahun juga warga Malaysia, yang bergabung dengan MAS sejak 2007.
Sebelumnya diberitakan, operasi pencarian dan penyelamatan secara masif tengah berlangsung, setelah pesawat Malaysia Airlines yang mengangkut 227 penumpang dan 12 kru dilaporkan hilang di lepas pantai Vietnam, setelah putus kontak dengan pengendali lalu lintas udara.
Pesawat yang bertolak dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China pada Sabtu dini hari (8/7) pukul 00.41 pagi membawa 239 penumpang dan dijadwalkan tiba di ibukota China, Beijing pada pukul 06.30 pagi.
Namun setelah mencapai ketinggian 35.000 kaki dan 120 mil laut di lepas pantai kota Bharu, Malaysia, pesawat putus kontak, dan dikhawatirkan pesawat ´jatuh´.
Kurang dari satu jam setelah penerbangan MH370 meninggalkan Kuala Lumpur menuju Beijing, pesawat menghilang dari radar.
CRYNG relatives of Chinese passengers on board the plane wept at Beijing airport earlier today as it became clear the jet had probably crashed.
Those on the flight included an American baby and a Chinese baby, and 12 crew members, Malaysian Airlines said in a statement, adding it was working with all authorities in the region and search and rescue teams had been mobilized.
On board were 153 Chinese, 38 Malaysians, 12 Indonesians, seven Australians, three French, four Americans, two each from New Zealand, Canada and Ukraine, and one each from Russia, Italy, Taiwan, the Netherlands and Austria.
The seven passengers from Indonesia who are victims of a plane crash MAS announced via the official website: Firman Siregar (25), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chynthya Tio Vinny (47), and Willy Surijanto Wang (53) two registered on behalf of Ferry Indra Suadaya aged 42 and 35.
At Beijing's airport, authorities posted a notice asking relatives and friends of passengers to gather to a hotel about 15km from the airport to wait for further information, and provided a shuttle bus service.
A woman wept on the shuttle bus while saying on a mobile phone: 'They want us to go to the hotel. It cannot be good.'
A waiting area for family and friends was also set up at the Kuala Lumpur airport the flight had left from.
The pilot of the passenger plane is Captain Zaharie Ahmad Shah, a 53-year-old Malaysia who joined the airline in 1981.
His co-pilot was 27-year-old First Officer Fariq Ab. Hamid, also from Malaysia, who joined the airline in 2007.
Previously reported, a major search and rescue operation is today underway after a Malaysian Airlines plane carrying 227 passengers and 12 crew disappeared off the coast of Vietnam, after losing contact with air traffic controllers.
The Boeing 777 took off from Kuala Lumpur at 12.21am (4.21pm GMT) bound for Beijing, where it was expected to land at 6.30am (10.30pm GMT).
But after reaching 35,000ft and 120 nautical miles off the coast of the Malaysian town of Kota Bharu the plane vanished, prompting fears the aircraft ´could have crashed´.
Less than one hour after Flight MH370 left Kuala Lumpur for Beijing, the plane disappeared from radar.
