Dunia Soroti Tekad Indonesia jadi Kandidat Anggota Dewan Keamanan PBB
Indonesia Declares Candidacy for UN Security Council
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
INDONESIA pada Jumat mengumumkan pencalonannya untuk keanggotaan di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan menyatakan komitmen dan kontribusi RI selama ini terhadap badan dunia sebagai mitra sejati perdamaian dunia.
Dalam pidato di depan Majelis Umum PBB, Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla mengatakan PBB perlu melakukan reformasi untuk membuatnya lebih kuat dan lebih relevan dengan tantangan dan realitas abad ke-21. Di antara isu-isu yang dihadapi, ia menyebutkan migrasi tidak teratur akibat konflik di Suriah, Yaman, Irak dan tempat-tempat lain, dibarengi bersama dengan perubahan iklim, penangkapan ikan ilegal dan cybercrime.
JK mencatat komitmen Indonesia untuk menambah pasukan penjaga perdamaian menjadi 4.000 personel pada 2019 dan upaya untuk memerangi terorisme baik di tingkat regional dan global. Sebagai negara Muslim yang paling padat penduduknya di dunia dan negara demokrasi ketiga terbesar, Indonesia dikenal sebagai masyarakat Islam yang moderat dan memberdayakan perempuan dibarengi dengan menegakkan promosi demokrasi, toleransi, pluralisme dan perdamaian, katanya.
Seleksi anggota Dewan Keamanan baru tidak tetap pada 2019-2020 akan dilakukan pada pertengahan 2019. pesaing Indonesia di kawasan Asia-Pasifik adalah India dan Vietnam seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.
INDONESIA announced Friday its candidacy for membership on the U.N. Security Council, saying its commitment and contribution to the world's body make it a true partner for world peace.
In a speech before the U.N. General Assembly, Indonesian Vice President Muhammad Jusuf Kalla said the United Nations needs reforms to make it stronger and more relevant to 21st century challenges and realities. Among the issues it was facing, he cited irregular migration resulting from conflict in Syria, Yemen, Iraq and other places, along with climate change, unregulated fishing and cybercrime.
Kalla noted Indonesia's steady commitment to increase its peacekeeping force to 4,000 personnel by 2019 and its efforts to fight terrorism both regional and globally. As the world's most populous Muslim nation and its third-largest democracy, Indonesia sees Islam modernity and women empowerment as going hand in hand with the promotion of democracy, tolerance, pluralism and peace, he said.
Selections of the new non-permanent Security Council members in 2019-2020 will be made in mid-2019. Other Asia-Pacific candidates are India and Vietnam.
