Polisi Eksekutor Tiba, Keluarga Terpidana Mati Histeris
Firing Squad Arrives to Kill the Duo Bali Nine
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
DUA PENYELUNDUP narkoba dari Australia akan menjalani eksekusi oleh regu tembak di Indonesia telah memasuki jam-jam terakhir mereka - dengan polisi bersenjata lengkap yang akan menembak mati mereka tampak menuju ke lembaga pemasyarakatan (Lapas) dengan menumpang dengan seragam dinas lapangan.
Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dijadwalkan akan dieksekusi Rabu dini hari di Nusakambangan - dan keluarga para terpidana mati telah berkumpul di lapas tersebut.
Ibu Sukumaran, Raji, meluapkan kegelisahannya dengan sangat emosional terhadap eksekusi mati yang akan dijalani putranya.
Didera dengan kesedihan dan putus asa, Raji tidak bisa menyembunyikan kesedihannya dengan anaknya yang sedang menghitung jam menuju kematian. Namun dia tetap dia memohon belas kasihan.
"Saya tidak akan melihat anak saya lagi dan mereka akan membawanya malam ini dan menembaknya padahal dia sehat dan dia tampan dan dia disayangi banyak orang," pintanya, seperti dilansir MailOnline.
"Saya meminta pemerintah Indonesia untuk tidak membunuhnya, presiden mohon, jangan membunuhnya hari ini. Tolong jangan. Hentikan eksekusi."
'Jangan membunuh anak saya. Tolong jangan.'
TWO AUSTRALIAN drug smugglers set to be executed by firing squad in Indonesia have entered their final hours - with the heavily armed police who will shoot them dead pictured heading to their prison by boat in full body armour.
Andrew Chan and Myuran Sukumaran are expected to be executed at around midnight on the Indonesian island of Nusakambangan - 5pm GMT - and were visited by their emotional families in prison today.
Sukumaran's mother, Raji, made a hugely emotional appeal for her son's life to be spared.
Wracked with grief and despair, Raji could not disguise the pain she was enduring with her son just hours away from death. But still she begged for mercy.
'I won’t see my son again and they are going to take him tonight and shoot him and he is healthy and he is beautiful and he has a lot of compassion for other people,' she pleaded.
'I am asking the government not to kill him, please president, please don’t kill him today. Please don’t. Call off the execution.
'Please don’t kill my son. Please don’t.'
