Kecepatan Mobil di Jakarta Sama dengan Jalan Kaki di 2017
Car Speed in Jakarta Similarly Walking in 2017
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
 b.jpg)
TIGA atau empat tahun lagi, kecepatan laju mobil maupun motor di jalanan Jakarta sama dengan jalan kaki yaitu 3-4 km/jam. Hal itu akibat tingginya jumlah mobil dan sepeda motor di Jakarta sebagai ibukota dari Indonesia.
"Jika tidak segera diatasi, kecepatan mobil akan sama dengan pejalan kaki pada tiga dan empat tahun lagi," kata Ketua Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit dalam seminar Road Safety yang diselenggarakan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) di Jakarta.
Menurut hasil penelitian MTI, tahun ini kecepatan laju kendaraan yaitu 6-9 km per jam pada jam sibuk di pagi hari atau ketika orang berangkat ke kantor pada pukul 06.00 Wib hingga 09.00 Wib.
Penelitian itu dilakukan di dua titik yaitu Pasar Minggu - Manggarai dan Cilandak - Monas. Kedua titik itu dipilih karena banyaknya kendaraan yang melintas pada pagi hari.
Danang melihat ada tiga faktor yang menyebabkan tingginya angka kemacetan. Pertama, tingginya jumlah populasi penduduk memicu tingginya volume kendaraan bermotor baik roda empat maupun dua.
Kedua, jarak lokasi rumah dan tempat kerja yang jauh. Ketiga, ketersediaan jumlah moda transportasi umum yang masih sedikit dan belum adanya penambahan trayek.
"Solusinya ya harus dikombinasi, MRT itu hanya salah satu saja, solusi tercepat itu menyiapkan transportasi yang banyak dan layak," katanya.
Danang mengatakan pada 10 tahun lalu, Thailand telah mengalami nasib kemacetan serupa. Pemerintah Thailand melakukan gebrakan membangun mass rapid transportation (MRT) dan memperbanyak trayek angkutan umum yang aman dan nyaman.
"Kombinasi MRT dan perbanyak trayek angkutan dalam kota adalah solusi tercepat untuk mengurangi kemacetan. Kuncinya harus nyaman dan aman," katanya.
Jika kedua solusi itu berjalan dengan benar, maka pengendara mobil atau sepeda motor akan beralih ke moda transportasi umum. Hal itu akan membuat jumlah volume kendaraan di jalan raya akan berkurang.
THREE or four years from now, the speed of the car or motorcycle on the streets of Jakarta, is the same as walking 3-4 kms / hour. This was due to the high number of cars and motorcycles in Jakarta as the capital of Indonesia.
"If not addressed promptly, the speed of the car will be the same with pedestrians at three and four years," said Chairman of the Chairman of the Indonesian Transportation Society (MTI) in Danang Parikesit Road Safety Seminar, held Indonesian Motorcycle Industry Association (AISI) in Jakarta.
According to the MTI study, this year the speed of the vehicle that is 6-9 miles per hour at peak hours in the morning or when people go to the office at 06.00 am until 09:00 am.
The study was conducted at two pointsie Pasar Minggu - Manggarai and Cilandak - Monas. Second point was chosen, because of the many vehicles that pass in the morning.
Danang see there are three factors that lead to high levels of congestion. First, the high number of population trigger high volume of motor vehicles both four and two wheels.
Second, the distance of the home and workplace location distant. Third, the availability of public transportation is inadequate and there is little additional routes.
"The solution should be combined. MRT is only one course, the quickest solution is to prepare a lot of transportation and decent," he said.
Danang said 10 years ago, Thailand has experienced a similar jam. The Thai government struck building mass rapid transportation (MRT) and increase public transportation route that is safe and comfortable.
"The combination of MRT and multiply transportation route in the city is the fastest solution to reduce congestion." Must be comfortable and safe, "he said.
If both were running with the proper solution, the car or motorcycle riders would switch to public transportation. That would make the total volume of vehicles on the highway will be reduced.
