Kebijakan Fiskal Disesuaikan Jika BI Perketat Aturan Moneter
Indonesian Govt to Adjust Fiscal Policy Direction If Monetary Tightened
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Wakil Menteri Keuangan II, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan pemerintah siap menyesuaikan arah kebijakan fiskal jika Bank Indonesia (BI) kembali memperketat kebijakan moneter.
"Saat ini yang menjadi isu penting adalah bagaimana memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar sesuai dengan fundamental," kata Bambang PS Brojonegoro di Jakarta.
Menurutnya, dalam tiga bulan terakhir pergerakan nilai tukar rupiah lebih dipengaruhi oleh masalah supply dan demand di pasar keuangan.
Pada tiga bulan terakhir kebutuhan dolar AS cukup tingi untuk keperluan impor, baik minyak dan gas (migas) maupun non migas, serta pembayaran utang swasta, sementara dari sisi supply kurang.
Jakarta (B2B) - Bambang PS Brodjonegoro, Deputy II of the Minister of Finance stated the government is ready to adjust fiscal policy direction if Bank Indonesia (BI) constrains monetary policy again.
"As of now, the most important issue is how to strengthen rupiah exchange rate against US dollar as to its fundamentals," kata Bambang PS Brojonegoro di Jakarta.
According to him, in the past three months, movement of rupiah exchange rate was influenced more by issue between supply and demand in financial markets.
In that period, the need for US dollar was quite high, including import for both oil and gas and non-oil and gas and for paying private sector’s foreign debts; meanwhile, there was lack in supplies.
