Bank Indonesia Pangkas BI Rate menjadi 6,75%

Indonesia Cuts Benchmark Interest Rate to 6.75 Percent

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Bank Indonesia Pangkas BI Rate menjadi 6,75%
Foto: istimewa

BANK INDONESIA memangkas suku bunga acuan, BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,75% pada Kamis untuk meningkatkan permintaan domestik dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan BI Rate, untuk ketiga kalinya tahun ini, konsisten dengan ruang yang lebih besar untuk memudahkan kebijakan moneter, stabilitas makro ekonomi yang solid, penurunan tekanan inflasi, dan melemahnya ketidakpastian global.

BI Rate ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi di tengah pertumbuhan global yang lesu, kata Tirta.

Dia mengatakan Dewan Gubernur BI menegakan akan berhati-hati dalam menentukan pelonggaran moneter masa depan, memperhitungkan perekonomian domestik, stabilitas sistem keuangan, dan perkembangan ekonomi global.

Suku bunga acuan diturunkan pada Januari dan dilakukan pada Februari setelah ditetapkan BI Rate 7,5 persen sejak Februari 2015.

Bank Indonesia akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk mengendalikan inflasi, mendukung pertumbuhan dan memastikan bahwa reformasi struktural tetap di jalur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, katanya seperti dikutip AP yang dilansir MailOnline.

INDONESIA'S CENTRAL bank cut its benchmark interest rate by a quarter point to 6.75 percent Thursday to enhance domestic demand and bolster economic growth, an official said.

Bank Indonesia spokesman Tirta Segara said the cut, the third this year, was consistent with greater room to ease monetary policy, solid macroeconomic stability, a decrease in inflationary pressures and an easing of global uncertainties.

The cut is expected to bolster economic growth while maintaining macroeconomic stability amid sluggish global growth, Tirta said.

He said the bank's Board of Governors will be cautious in determining future monetary easing, taking into account the domestic economy, the stability of financial systems, and global economic developments.

The key interest rate was lowered in January and again last month after staying at 7.5 percent since February 2015.

Bank Indonesia will strengthen coordination with the government to control inflation, support growth and ensure that structural reforms remain on track to support sustainable economic growth, he said.