Eksekusi Mati 11 Terpidana, Kejagung Tinggal Tentukan Tanggal
Indonesian Attorney General Ready to Execute 11 Death Row Convicts
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan eksekusi terhadap 11 terpidana mati yang sudah ditolak permohonan grasinya, tinggal menunggu penentuan tanggalnya saja.
"Belum (penentuan tanggal) semuanya akan dikendalikan Kejagung," kata Jaksa Agung RI HM Prasetyo di Jakarta, Jumat.
Intinya, kata dia, ketika grasi sudah ditolak maka eksekusi sudah bisa dilakukan, termasuk pada Sylvester Obiekwe Nwolise alias Mustopa, warga negara Nigeria, meski di dalam penjara masih bisa mengendalikan peredaran narkoba.
Dikatakan, WN Nigeria itu menjadi prioritas utamanya juga karena masih mengendalikan narkoba. "Tentunya tidak akan kita biarkan seperti itu," katanya.
Seperti diketahui, eksekusi mati tahap kedua akan dilakukan setelah sukses melaksanakan tahap pertama dengan enam terpidana mati yang dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap dan Boyolali, Jawa Tengah. Kejagung sendiri sudah menerima 11 Keppres yang menolak permohonan grasi terpidana mati yang terdiri 8 kasus narkotika dan 3 kejahatan pembunuhan.
Jakarta (B2B) - The Indonesian Attorney General, HM Prasetyo said his office has been ready to carry out the execution of 11 death row convicts whose clemency pleas had been rejected. He stated here on Friday that the executions will be carried out as soon as a date is determined.
"No date has yet been determined. It will be decided under the guidance of the Attorney Generals Office," Mr Prasetyo said.
He remarked that in principle, executions can be carried out after clemency pleas are rejected; even in the case of Sylvester Obiekwe Nwolise, alias Mustopa, a Nigerian citizen, who was recently found indulging in narcotics distribution even from jail.
Mr Prasetyo stressed that the execution of the Nigerian citizen will be prioritized as he has still been operating narcotics distribution. "Certainly, we will not allow it to happen."
