Kebakaran dan Tewasnya Lima Napi di Lapas Malabero Disorot Media Asing

Fire at Prison Kills Five Inmates in Western Indonesia

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kebakaran dan Tewasnya Lima Napi di Lapas Malabero Disorot Media Asing
Foto: metrotvnews.com

KEBAKARAN dimulai oleh kerusuhan antarnarapidana di sebuah penjara di Bengkulu, yang menewaskan lima narapidana, kata polisi.

Api membakar Lapas Malabero di provinsi Bengkulu mulai Jumat malam setelah petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penggerebekan dan penangkapan terhadap gembong narkoba, kata Kapolda Bengkulu Brigadir Jenderal (Pol) M Ghufron.

Dia mengatakan para tahanan diyakini melakukan perlawanan sebagai bentuk solidaritas dengan gembong, yang diduga mengendalikan bisnis narkoba dari dalam penjara.

Lima tahanan tewas akibat kebakaran tersebut, satu dirawat sementara 252 lainnya telah dipindahkan ke Lapas Bentiring, penjara lain di kota Bengkulu.

Indonesia, yang memiliki hukum obat yang sangat ketat dan telah mengeksekusi mati penyelundup narkoba, telah mengintensifkan razia menyikapi meningkatnya jumlah pengguna narkoba yang meningkat dari 4,2 juta menjadi hampir 6 juta pada tahun lalu.

Lebih dari 130 orang divonis hukuman mati, sebagian besar karena terlibat perdagangan kejahatan narkoba. Sekitar sepertiga dari mereka adalah warga asing, seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.

A FIRE started by rioting prisoners at a penitentiary in western Indonesia has killed five inmates, police said.

The fire at Malabero prison in Bengkulu on Sumatra Island began Friday night after officers of the anti-narcotics agency entered the facility and took away a drug kingpin, said regional police chief Brig. Gen. M. Ghufron.

He said the inmates were believed to be acting in solidarity with the kingpin, who was allegedly controlling the business from inside the prison.

Five inmates were killed in the fire, one was being treated while 252 others have been moved to Bentiring, another prison in the same town.

Indonesia, which has extremely strict drug laws and often executes smugglers, has been intensifying raids as a number of users jumped from 4.2 million to nearly 6 million last year.

More than 130 people are on death row, mostly for drug crimes. About a third of them are foreigners.